Mohon tunggu...
Herlin Variani
Herlin Variani Mohon Tunggu... Guru - Penulis Parents Smart untuk Ananda Hebat, Guru, Motivator

Penulis Parents Smart untuk Ananda Hebat, Guru, Motivator

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bejana Kegagalan (2)

10 Oktober 2020   06:31 Diperbarui: 10 Oktober 2020   09:56 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda mengenal nama  Chairul Tanjung? Saya sengaja mengambil contoh yang merupakan  aset nusantara. 

Pada tahun 2016 kekayaannya tercatat sebesar $ 4,8 milyar. Coba anda kalikan angka itu dengan kalkulator. Untuk mengkalkulasikan kekayaannya ke dalam rupiah. Mesin hitung anda itu tak akan mampu menuliskan jumlah angka tersebut. Karena banyaknya.

Hari ini seorang Chairul Tanjung tampak berjaya. Namun, di masa lalu ia pernah mengalami kesulitan ekonomi. Usaha orangtuanya terpaksa tutup karena bertentangan dengan penguasa kala itu. 

Drama kehidupan selanjutnya, ia harus tinggal di sebuah kamar sempit di Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat.

Enggan menyerah dengan keadaan, ia memutar otak. Sebuah ruang sempit di bawah tangga kampus, dimanfaatkan untuk membuka usaha foto kopi. Seiring berjalannya waktu, ia sukses membesarkan CT Corporation.

"Waktu saya memulai, banyak waktu tapi tidak punya uang. Mulai dari nol." Begitu ujarnya suatu ketika.

Dari perjalanan heroik Chiarul Tanjung dalam merajut asa, kita dapat melihat ketangguhan dan keberanian seorang juara. Ia membuktikan pada dirinya dan dunia nyata. Bahwasanya, tekanan dan kesulitan finansial tak mampu menghentikan langkahnya dalam meraih cita.

Di masa lalu ia tinggal di sebuah kamar sempit. Serta menyulap sebuah ruang kecil di bawah tangga untuk memulai usahanya dari nol. 

Membangun usaha sembari perkuliahan tetap berjalan. Berkat ketekunan dan kegigihannya, kini ia telah menjadi seorang milyader.

Bagaimana dengan anda? Seberat apa tekanan dan kemiskinan yang anda hadapi hari ini? Apapun kondisi anda hari ini, anda layak berjaya. Bangkitlah!

Bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun