Demam lato-lato, rupanya mudah mewabah hingga penjuru negeri. Tak hanya dialami anak-anak. Bahkan orang dewasa tak jarang pula dibuat penasaran. Padahal permainan ini sudah dikenal sejak beberapa tahun silam. Â
Tetiba dimunculkan kembali, sontak menimbulkan banyak tanggapan. Ada yang sekadar ingin bernostalgia mengingat keseruan zaman masih muda.
Di sisi yang berbeda, anak-anak zaman now yang baru mengenal dibuat terheran-heran dan berlomba mencoba. Dari usia dini hingga beranjak remaja, semua sama, ingin memainkannya.
Sejak awal liburan lalu, hampir tiap sudut rumah, dan tempat berkumpul anak-anak tak luput dari mainan lato-lato. Suara khas tek tek tek bisa terdengar hingga ujung jalan. Asyik, menimbulkan penasaran berujung ketagihan dan sulit dihentikan.
Nah, berkah bagi para pembuat dan penjual. Mulai dari warung, toko, juga pedagang di pinggir jalan tersaji aneka warna mainan ini. Harganya pun sangat terjangkau. Begitu mudah untuk dimiliki. Tak heran dalam sekejap mainan ini berhasil terjual dengan jumlah yang cukup fantastis.
Viral, barangkali ini menjadi kata kunci. Sesiapa saja di zaman sekarang berpotensi mengikuti apa yang diviralkan. Begitu mudah menerima yang hadir dihadapan. Tentu ada banyak sisi yang ditimbulkan.
Sekilas lato-lato hanya permainan sederhana dan biasa. Terdiri dari dua bola kecil yang dikaitkan pada seutas tali, saling menggantung dan dibenturkan hingga menimbulkan gerakan bolak balik yang seimbang dengan suara khas tek tek tek.
Terlihat istimewa jika berhasil memainkan dengan ragam modifikasi. Butuh keseimbangan dan konsentrasi. Apabila masih kurang fokus maka kedua bola akan sulit berbenturan dan suara tek tek tek pun tak sempurna dihasilkan.
Ada banyak cara memainkannya. Dibenturkan bolak balik kurang dari 180 derajat adalah cara yang paling biasa. Ada pula yang diputar hingga membentuk sudut 360 derajat tanpa terjeda. Suara tek tek tek pun semakin kencang terdengar dengan kecepatan cukup tinggi.
Bagi yang sudah mahir, dengan meletakkan satu bola di atas lantai lalu bola yang satunya diputar tepat 180 derajat pun bisa. Ya, hanya dengan bermodal dua buah bola dan seutas tali saja bisa beragam cara memainkannya.
Sekilas terlihat mudah namun jika belum terbiasa ternyata tak semudah yang terlihat mata. Terutama jika menginginkan permainan dengan durasi waktu lebih lama atau modifikasi lainnya, dibutuhkan tingkat fokus dan keseimbangan yang cukup lumayan.
Butuh latihan dan keterampilan, tentu saja. Dibutuhkan pula pengalaman dan jam terbang. Bagi pemula yang belum lama mencoba, berhasil dengan cara sederhana saja sudah lumayan, cukup membuat hati senang.
Begitulah, fenomena lato-lato yang sedang viral. Setiap orang seakan ingin berlomba memainkan. Ya, segala sesuatu pasti ada sisi baik, ada pula sebaliknya. Kebaikan permainan ini bisa melatih keseimbangan antara pandangan dan gerakan. Tantangan ada pada tingkat fokus yang diarahkan di kedua bola dan keseimbangan tangan.
Ini bukan hal mudah. Sekali, dua kali mencoba belum tentu langsung bisa. Butuh latihan hingga berhari-hari secara berkala. Ketangkasan bisa dihasilkan dari kebiasaan.
Selain itu, kebaikan lato-lato bisa mengalihkan perhatian anak untuk tak berlebihan dengan gawai. Bermain lato-lato, sejenak mampu membuat lalai akan kecanduan gawai.
Lato-lato yang sedang diviralkan. Selain memiliki kebaikan pasti ada hal yang perlu diperhatikan. Jangan sampai sesuatu yang viral berujung fatal. Sebagai contoh, jika dimainkan anak-anak dengan tingkat usia yang masih butuh bimbingan. Tentu mereka belum faham bahaya yang ditimbulkan jika memainkan dengan berlebihan atau tak melihat aturan.
Dua bola lato-lato ini bukan barang yang lunak dan aman apabila mengenai anggota badan. Terlebih jika tengah dibenturkan. Anak-anak yang belum faham rentan salah sasaran. Dengan kecepatan tangan yang masih tak beraturan, bisa berujung melukai anggota badan atau orang yang ada disekitar. Sudah banyak diberitakan anak-anak menjadi korban. Ini harus diantisipasi, terutama bagi orang tua jangan lengah untuk terus mendampingi buah hati saat bermain jenis ini.
Selain bisa melukai anggota badan. Permainan lato-lato terkadang ada yang menyalahgunakan, menjadi ajang taruhan. Tentu saja ini wajib dihindari, sebab bukan lagi melukai diri namun juga hati. Kita harus bisa menyikapi meski ini hanya sebuah permainan. Berawal dari permainan jika tidak meletakkan norma pada tempat yang seharusnya, maka bukan lagi kebahagiaan yang kita dapatkan melainkan bencana. Na'udzubillah.
Viral, namun bisa berujung fatal, jika tak dibentengi dengan kehati-hatian.
Kembali pada masing-masing diri. Bagaimana kita menyikapi beragam fenomena yang terjadi. Jika kita kekeuh mengemban misi kebaikan, menjadikan pengalaman sebagai pelajaran, meningkatkan kehati-hatian, jangan sampai terjerumus pada hal-hal yang tidak diinginkan. In syaa Allah apapun yang hadir dihadapan akan aman.
Nah, kita tunggu! Apalagi yang akan diviralkan? Mari saling mengingatkan!
Niek~
Jogjakarta, 15 Januari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H