Mohon tunggu...
Ummu el Hakim
Ummu el Hakim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya seorang emak biasa

Penyuka alam dan rangkaian kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pohon Kebaikan

6 April 2022   23:19 Diperbarui: 7 April 2022   09:16 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : pixabay.com/GLady

Seorang anak perempuan berjalan
Dengan sebungkus nasi dalam genggam tangan
Ibu telah menanti, belum makan

"Nak, bolehkah nasimu kuminta?"

Tetiba seorang lelaki tua menghentikan langkahnya
Nasi dalam genggaman
Masih dipegang, belum diberikan

Lelaki tua itu berharap dalam diam
Sembari bersandar di tepi jalan
Anak kecil tak kuasa menahan bimbang
Nasi diberikan, atau dipertahankan

Dia masih memikirkan ibunya, yang belum makan

Jika diberikan, ibu tak makan
Uang sudah tak cukup lagi, untuk hari ini
Tapi bapak ini lebih kasihan
Bertahan di pinggir jalan
Tanpa siapa-siapa

Kedua tangannya tiba-tiba tergerak
Nasi dalam genggam pun diletak
Sembari menatap, dia berucap

"Ini untuk bapak."

Laki-laki tua tersenyum
Dalam hati, bicara pada Nya

Anak perempuan berlalu
Meski dirinya belum tau
Bagaimana nasib hari itu?

"Setidaknya ibu masih punya aku."

Tiba rumah
Anak perempuan gundah
Perlahan pintu dibuka
Ibu tlah menunggu, dengan dua nasi di atas meja

Ibu tersenyum dan berkata,

"Terimakasih untuk kebaikan hari ini."

Niek~
Jogjakarta, 6 April 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun