Namun kata ikhlas terus mengiang di telinga. Keadaan belum berhenti menenun asa, merajut cerita hingga berharap terbit cita di antara cinta-Nya. Di masa yang tak biasa, hanya ada satu kunci utama, menerima.
Aku punya tiga putra dengan tingkat usia yang berbeda. Bisa dibayangkan jika ketiganya memiliki tugas daring dalam waktu bersamaan. Hihi, emak kelimpungan. Ya, tak ada kata lain kecuali hayuk hajaaar.
Kebetulan putra sulungku kelas 6 Sekolah Dasar. Dua adiknya masih berada di jenjang PAUD dan TK. Terkadang jika suami sedang tak bertugas, sering pula membantu si sulung kami menyelesaikan tugas.
Namun jika tak sempat, emaklah yang mengambil alih tempat. Yakin bisa? Harus bisa! Entah bagaimana cara agar tak terjadi penumpukan tugas. Bisa diurai tanpa mengambil jalan pintas. Ah, terkadang hanya teori. Prakteknya, tetap saja kewalahan dan berujung keteteran.
Lalu bagaimana solusinya? Hadapi kenyataan! Tak sebatas ucapan namun poles wajah dengan senyuman. Ahay. Walau mungkin berat namun wajib dicoba.
Daring, antara kebutuhan, kewajiban hingga hiburan
Barangkali ini hanya sebuah permainan waktu. Daring hadir dengan harap pengakuan, tanpa butuh menunggu. Cepat atau lambat mampu menjadi catatan, bersiap disebut sebagai kenangan.
Nikmatilah! Catatan ini menghendaki pergantian tangan pun pikiran. Menguras segala kepentingan atas dalih harapan.
Antara kebutuhan dan kewajiban nyaris tak bisa dibedakan. Orang tua wajib mampu. Kalimat itu yang masih saja butuh sebuah perdamaian. Jika tak ingin semua tugas kehilangan kesempatan.
Ya, keadaan ini kerap membuat pikiran hanyut dalam alam pengembaraan. Membagi waktu pun tenaga menjadi hal pokok yang tak bisa dihindarkan.
Terlebih jika dihadapkan beberapa tugas yang harus segera diselesaikan. Puncaknya aku pun hanya bisa geleng kepala lanjut mengelus dada, jikalau ketiga putraku serempak bilang, "Ibuuu bantu aku!"
Begitulah suka duka membersamai beragam drama daring. Di sisi lain kehadirannya tlah membuat keluarga bahagia, berkumpul tanpa jeda. Tanpa pula ada acara mengantar pun menjemput hingga menjelang senja.