Saat ibu semakin menjauh. Aku mulai mendekati wajah-wajah baru di hadapku. Mereka terlihat siap menyambutku. Cinta, ya aku tetap meyakini itu. Mereka pun sama seperti ibu. Menghargai cinta.
"Hei, kandangmu bagus. Yuk kita main."
Seseorang menghampiriku. Dia seusiaku. Usia yang masih terlalu muda untuk memahami cinta. Begitupun anak yang ada dihadapanku, sama. Namun aku merasakan dia tak sungkan menyapa walau kita baru berjumpa. Barangkali itulah cinta.
Aku hanya butuh beberapa waktu untuk memulai bercerita. Beberapa pasang mata telah mengajariku bagaimana menghargai cinta. Tak lama aku merasa terbiasa. Bahkan suasana menyenangkan berhasil membuatku terlena.
Aku bahagia. Menemukan cinta di antara pasang mata yang tak biasa. Bukan hal yang mudah jika mereka tak mengajariku bagaimana menghargai cinta. Itulah yang menjadi bekal utama mengurai cerita, setelah keluarga.
Niek~
Jogjakarta, 25 Juli 2020