Tiap detik
Denting masa beradu pada satu titik
Kerap menyisa pilu
Derai pun tak henti menunggu
Sembari berkaca, teruntai sebentuk kata,
"Jangan biarkan bumi bermuram durja."
Begitulah, menjadi santapan harian
Pun terus dihembuskan
Pada dinding ingat tak segan dibisikkan
Sudut bibir pun tak bosan menyerukan
Bagaimana bisa ucapku bungkam
Pandemi kian mendekam
Mencekam
Bagai gulungan ombak siap menerkam
Namun tenanglah
Sisakan waktu sejenak tuk berbenah
Selalu ingat dan catat!
Semat di antara deru nasihat
Begitulah hidup
Terkadang meredup
Namun lentera tak boleh surut
Sulut bara semangat agar tak kalut
Cobalah!
Berhenti dan diamlah
Terangi cahaya rumah
Banyak jiwa berserah, pasrah
Terjerat di bilik tunggu, semat dalam ingat!
Andai lupa mengingat
Dekap, sembari tak henti berharap
Semoga Corona segera lenyap
Stay at home! Harus tetap ditingkat
Hingga alam kembali sehat
Dan catat!
Saat lupa mengingat
Niek~
Jogjakarta, 25 Maret 2020
Telah tayang di secangkirkopibersama.com dan telah dimodifikasi dalam versi yang diperbarui.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H