"Lho kok tumben masih di rumah. Nggak cari belalang?"
"Libur."
"Kenapa?"
"Kasihan pada lemes kalau cuma pakai plastik."
Ammar sedih. Sehari tak bermain dengan belalang rasanya ada yang kurang. Aku tak kuasa melihatnya bermuram. Segera kudatangi penjual pasar Jangkang. Tak ada kandang belalang.
"Tuh kan pasti nggak ada."
Ammar kecewa dan pasrah. Namun aku tak menyerah.
***
"Ammar... Coba liat!"
"Waaah bagusnyaaa."
Ammar begitu sumringah. Saat aku kembali membawa sebuah kandang berukuran sedang pun murah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!