Mohon tunggu...
Ummu el Hakim
Ummu el Hakim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya seorang emak biasa

Penyuka alam dan rangkaian kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Dalam Lukisan Pena

25 Februari 2020   13:46 Diperbarui: 25 Februari 2020   13:39 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mentari begitu rapi melipat mimpi
Kulihat, seberkas cahaya semu lihai memahat sunyi
Pada sebongkah ranting kayu, hampir patah
Namun senyum itu terpendar, tanpa serpihan gundah

Dalam lukisan pena
Kerap kau ayunkan kata
Disebutir rasa kau tuang cerita
Alunan diksi begitu membahana

Aku terpana
Bak api melahap asa
Jemari begitu tangkas menggapai masa
Menata memori siap melibas selaksa makna

Kekuatan pena
Melambungkan aksara
Hentakkan imaji
Menerawang ruang ruang histori

Kukira bagai terjaga mimpi
Kau tak kan pernah kembali, lagi
Meski tak berpamit pergi
Namun kenangan kan abadi

Dalam lukisan pena
Kau tetap ada
Meski di antara kita
Tepisah dunia yang berbeda

Selamat jalan Erin...

Ada bilik rindu yang tertata
Saat jemari indahmu bertahta
Dalam lukisan pena, tempat kita berjumpa
Kini, bahagialah kau bersama-Nya

Niek~
Jogjakarta, 25 Februari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun