Hujan menyediakan tanah yang lembab bagi serangga untuk menaruh telur mereka, yang pada gilirannya perlu menyerap air. Hujan juga membuat sayuran tumbuh, sedangkan belalang membutuhkan sayuran untuk makanan dan tempat berteduh.Â
Nah saat itulah para pemburu sigap dengan cara yang begitu cepat. Sehingga belalang siap diolah lalu disantap. Ada beragam cara, salah satunya menggunakan jaring pengikat. Hal ini dilakukan dengan cukup hati-hati agar tanaman yang ada tak ikut rusak.
Kebetulan adik sepupu kerap memanen belalang di area persawahan. Kemudian dijual dan dijajakan kepada para wisatawan. Lumayan hasil berjualan belalang bisa menambah penghasilan. Diolah dengan aneka rasa. Atau hanya mentah saja. Cukup luar biasa menuai hasil yang didamba.
Beberapa waktu lalu. Saat aku berkunjung ke rumah Bulik di Gunungkidul. Begitu dekat dengan area Pindul. Bulikku menawarkan belalang sebagai lauk makan. Tentu kami menyambut dengan riang. Terutama anak-anak, menjadikan acara makan begitu girang. Satu toples belalang habis, Bulik pun mengurai senyum senang.
Biasanya Bulik mengolahnya dengan cara dibacem. Diulen aneka bumbu rempah dipadu gula jawa lalu digoreng hingga menghasilkan tekstur yang renyah. Kreesss begitu menggoyang lidah. Manis dan gurih menyatu dalam satu wadah.
Belalang. Buah tangan ini masih tergolong langka. Merupakan jenis  pangan yang belum lama dibudaya. Berawal dari kisah hama. Belalang menjadi buruan yang dibasmi keberadaannya.
Tetiba muncul ide yang begitu cemerlang. Mengolah belalang menjadi pangan kekinian yang gemilang. Mengusung rasa milenial namun aroma tetap bertahan pada ramuan tradisional. Ini merupakan hal yang cukup unik. Hingga belalang menjadi sajian yang begitu menarik. Para wisatawan pun tak segan melirik.
Belalang diyakini memiliki kandungan gizi. Bahkan menurut penelitian para ahli, belalang merupakan jenis serangga yang memiliki kadar protein cukup tinggi. Setara dengan daging sapi.
Seperti yang dilansir dalam suara.com (Selasa, 11 Juni 2019), berdasar laporan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) PBB bahwa serangga dianggap sangat bergizi. Sebab mayoritas dari hewan ini kaya akan protein, lemak sehat, zat besi, dan kalsium, serta rendah karbohidrat .