Libur akhir pekan tentu menjadi hal yang kerap dinanti anggota keluarga. Biasanya ada agenda yang tak biasa. Ya, makan bersama adalah salah satunya. Ketika semua anggota keluarga berkumpul kiranya waktu tak kan disia begitu saja.
Duduk dalam satu meja menjadi hal yang didamba. Bercengkerama menabur beragam cerita pun cinta seakan terikat kuat. Merupakan waktu yang tepat. Menunggu sepekan lamanya sudah barang tentu bagai menahan penat.
Sebetulnya kami bukan penyuka makanan di luar rumah. Oleh karenanya kami tak begitu banyak memiliki referensi lokasi kuliner sederhana apalagi mewah. Jikalau terpaksa tak sempat memasak untuk keluarga, maka warung tetangga jadi tuju utama. Dan makan di rumah tentu lebih nyaman terasa.
Beberapa waktu lalu, kami terusik dengan kehadiran warung cantik yang dikemas secara apik dan menarik. Letaknya tak jauh dari rumah tinggal kami. Berada di tengah persawahan, menuju ke arah sekolahan. Setiap kali mengantar putra kami, pasti melewati warung ini. Sehingga rasa penasaran pun kerap menghampiri.
Soto Cokro Kembang. Begitulah warung tersebut diberi nama. Terdapat beraneka bunga cantik yang menghiasi pelataran pun beranda. Memberi kesejukkan di setiap mata. Pun orang yang berlalu pasti kan tergoda. Apalagi musim kemarau yang belum mereda. Namun para bunga seolah tak segan bermekar menghalau jelaga masa. Sungguh memesona. Masya Allah.
Di sekitar lokasi, bangunan rumah masih belum banyak berdiri. Pepohonan tinggi pun tak hadir menyelingi. Jikalau terik, seolah tak hiraukan mentari yang begitu menyengat. Warung ini bahkan berkembang kian pesat.
Menu yang tersedia memang tak mewah. Soal harga pun cukup tergolong ramah. Mulai 2 ribu hingga 18 ribu rupiah. Begitu sederhana namun cukup menggoyang lidah. Ada soto daging sapi yang lezat dengan bumbu rempah. Ada pula pecel yang disaji dengan piring bambu, begitu nikmat terurai sayuran segar pun berbalur bumbu kacang yang melimpah. Nasi ungu menjadi menu selanjutnya. Kerap membuat penasaran. Apalagi berteman bebakaran tentu menambah minat pelanggan.
Tempe mendoan hangat, cocok sebagai sahabat camilan. Minuman segar pun tak kalah dihadirkan dengan rasa khas pedesaan. Serta jamu beras kencur dan kunir asam menjadi andalan. Sebagai teman penambah selera makan.
Namun berupa kolam ikan yang berkilauan. Begitu banyak nila kecil menari menemani para tamu menikmati jamuan makan. Mereka akan mendekat, menyambut dengan seuntai salam penuh kehangatan. Tebar senyuman ramah pada sang pelanggan. Acara makan pun menjadi lebih menyenangkan. Apalagi berbonus terapi ikan. Asyik bukan?
Niek~
Jogjakarta, 29 September 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H