Pagi itu anak-anak begitu antusias datang ke sekolah. Mereka bersiap dengan masing-masing tugas yang sedari kemarin sudah disampaikan wali kelas. Mereka telah dibagi menjadi beberapa kelompok kerja. Ada yang menyiapkan menu, membawa kompor, penggorengan, blender, dan perlengkapan memasak lainnya.
Kecuali anakku, dia datang melenggang tanpa membawa barang, haha. Kok bisa? Ya, teman satu kelompoknya bilang kalau semua menu lengkap dengan peralatan telah siap tinggal diangkut ke lokasi. Alhamdulillah. Anakku pun berusaha berangkat sepagi mungkin untuk membantu dengan berbekal niat dan semangat.
Market day. Ya, acara itulah yang membuat anak-anak tampak giat. Rupanya mereka telah menanti datangnya acara dengan penuh rasa kuat. Tentu saja karena acara ini sedemikian menarik perhatian mereka. Hingga seluruh rangkaian persiapan tak terlewat begitu saja.
Karena telah memasuki kelas atas, anakku dan teman-temannya mendapat tugas mengelola stan dengan cara yang tentu berbeda ketika mereka masih duduk di kelas bawah. Menu disiapkan setengah jadi dari rumah, lalu mereka menyelesaikannya di sekolah.
Orang tua tak boleh terlibat, hanya diperkenankan sebagai pembeli sembari mengamati. Hal ini bertujuan agar anak lebih belajar mandiri.
Menggoreng, memblender, serta meracik roti dengan cermat menjadi bagian dari acara yang begitu memikat. Bagaimana tidak, tak terbayang sebelumnya bahwa anak-anak akan semandiri ini. Begitu menikmati setiap prosesi, tanpa terlihat keluh kesah yang berarti.
Seolah mengajak anak-anak untuk tak sekedar mengikuti pelajaran akademik dalam bentuk klasikal, namun juga belajar pada praktek kehidupan nyata yang tentunya dikemas menarik dan unik. Market day adalah salah satu bentuk kegiatan nyata yang sarat motivasi interaksi sekaligus pengenalan nilai ekonomi sejak usia dini.
Sederet stan yang menarik perhatian, berjejer memenuhi lingkaran. Rapi dan penuh keramahan. Para guru setia sebagai pendamping, motivator sekaligus fasilitator. Bibir kecil tampak menyapa penuh harapan. Menjajakan hasil karya yang mereka sajikan. Sungguh menyenangkan.