Mohon tunggu...
Ummu el Hakim
Ummu el Hakim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya seorang emak biasa

Penyuka alam dan rangkaian kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pagi, Langkah Kaki, dan Harapan Hati

25 Januari 2019   09:43 Diperbarui: 25 Januari 2019   09:54 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kutelusuri setapak tanah dengan langkah kaki yang pasti. Tentu saja udara masih sehat. Penuh dengan sinar yang tak begitu menyengat. Awal hari yang begitu cerah. Hiasi hati nan indah. Langit terasa damai dengan warna biru merona. Udara pun tak kalah harum membuat suasana kian memesona.

Setapak tanah yang dipenuhi ranting kecil nan menyapa ramah. Menambah damai hati tuk tetap sumringah. Kuajak anak-anak tuk menyambut hari dengan tadabur alam dan sejenak menepi. Menepi tuk menikmati keindahan ciptaan-Nya. Agar senantiasa tak lupa syukur yang tiada tara.

Setapak tanah di sebuah desa nan indah. Desa di tepian kota yang masih banyak terbentang permadani hijau. Permadani yang selalu kurindu. Ya, aku kan menghampirimu dekat dan lebih dekat lagi. Wajah yang tersenyum indah kepadaku. Tampak bersinar dengan balutan hijau nan riang. Harapanku, hijau tetaplah hijau, menghiasi pagi dengan semangat baru.

Langkah kaki kecil kian mendekat. Dekat dengan alam yang selalu memikat. Seolah tak hiraukan lelah. Mereka berjalan terus hingga penghujung desa. Menemukan sebuah muara hati dalam sebuah sungai nan jernih tanpa noda tangan-tangan yang cela. Tanpa polusi hati hati yang mencaci. Jernih, sejernih jiwa yang pandai mensyukuri.

Langkah kaki kecil yang kuajak kala itu. Begitu bahagia, dengan alam nan istimewa. Pagi beradu dengan udara segar berhiaskan alam hijau terbentang. Pesona langit yang menawan. Mereka seakan menyambut hari dengan harapan pasti. Harapan untuk menjadi hamba yang lebih baik dan tawaduk. Lebih bijaksana dalam setiap tindak tanduk.

Langkah kecil bantulah hati untuk tak menepi dari kewajiban sebagai hamba. Bantulah raga agar terus bisa berkarya. Berkarya meski tak sempurna. Alam menjadi saksi abadi. Bagi jiwa-jiwa yang mencari jati diri. Jati diri makhluk tuk kian rendah hati. Menjadi cermin tuk tak kufur diri.

Niek~
Jogjakarta, 25 Januari 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun