Mohon tunggu...
Alifa Hasna
Alifa Hasna Mohon Tunggu... -

Penerjemah lepas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rakyat Malaysia Tuntut Pemilu Bersih Besok

8 Juli 2011   09:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:50 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski dinyatakan sebagai perhimpunan haram oleh pemerintah Malaysia minggu lalu dan belum mendapatkan izin dari pihak Stadium Merdeka Kuala Lumpur, Gerakan Bersih akan tetap melancarkan unjuk rasa menuntut pemilu bersih di stadium tersebut besok, 9 Juli 2011.

Gerakan yang dimulai pada tahun 2006 ini adalah koalisi 62 NGO yang menuntut pelaksanaan pemilu yang bersih dan jujur di negara jiran ini.

Pemilihan umum atau Pilihan Raya di Malaysia ditenggarai dinodai oleh praktik-praktik kecurangan seperti rekayasa daftar pemilih, politik uang dan penggunaan media serta alat-alat negara untuk kepentingan partai penguasa.  Namun Barisan Nasional, partai yang memerintah Malaysia sejak tahun 50-an, menolak isu tersebut.

Gerakan Bersih menuntut, diantaranya, agar Suruhanjaya Pilihan Raya, komisi pemilu Malaysia, mereformasi daftar pemilih, mereformasi aturan pemilih pos, menggunakan tinta tahan air pada hari pencoblosan, memberikan akses media yang bebas dan adil kepada seluruh partai politik yang bertanding, dan memberikan waktu kampanye minimal 21 hari. Selain itu Bersih juga menyerukan kepada seluruh partai politik untuk tidak menggunakan lembaga dan alat-alat negara untuk kepentingan kampanye, menghindari politik uang dan politik kotor selama pemilu.

Ini akan menjadi unjuk rasa kedua bagi Bersih.

Unjuk rasa pertama terlaksana pada November 2007, diikuti oleh sekitar 100.000 orang. Sayangnya, unjuk rasa yang dilaksanakan cukup tertib tersebut menjadi kalang kabut karena polisi menyemprotkan gas air mata kepada para peserta unjuk rasa.

Bersih ditenggarai menjadi preseden bagi meningkatnya perolehan suara partai oposisi (Pakatan Rakyat) pada pemilu  tahun 2008 lalu. Pakatan Rakyat, yang merupakan koalisi tiga partai: Partai Keadilan Rakyat (PKR), Partai Islam se-Malaysia (PAS), dan Democratic Action Party (DAP), kini memerintah di empat negara bagian di Malaysia.

Pihak penyelenggara memperkirakan unjuk rasa kedua ini  akan dihadiri oleh kurang lebih 300.000 orang.

Sejumlah kebijakan dikeluarkan oleh pihak berwenang di Malaysia untuk mencegah terlaksananya acara ini.

Pada 1 Juli lalu, pemerintah Malaysia menyatakan Bersih sebagai perhimpunan terlarang dan menolak memberikan izin kepada gerakan ini untuk berunjuk rasa pada 9 Juli besok.

Sekitar 255 orang telah ditahan oleh pihak berwajib karena terkait dengan Bersih. Mereka ditahan dengan menggunakan  Akta Keselamatan Dalam Negeri (ISA) yang membolehkan seseorang ditahan tanpa pengadilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun