Yogyakarta, 25 Maret 2023 - Hari pelindung sekolah Santo Yusup atau Santo Yoseph diperingati dengan tema "Saint Joseph's Day 2023" oleh Pengurus Organisasi Intra Sekolah (Osis) SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Kegiatan yang dilakukan adalah bersih-bersih Pantai Samas Yogyakarta dan penanaman mangrove di kawasan yang sama.
Menurut Pembina Osis Ibu Priska, "Kegiatan Saint Joseph's Day 2023 ini dilaksanakan di Pantai Samas pada hari Sabtu, 25 Maret 2023. Bersih-bersih pantai dilaksanakan oleh 35 orang pada pukul 11.20 WIB. Selain bersih-bersih pantai, akan diadakan kegiatan sharing dan diskusi."
Seluruh kegiatan diawali dari Sekolah SMA Pangudi Luhur Yogyakarta di kawasan Nol Kilometer, JL. Panebahan Senopati No 18 Yogyakarta, mulai jam 08:00 WIB dan selesai kembali ke sekolah lagi pukul 17:30 WIB.
Bersih-Bersih Pantai Samas
Kegiatan bersih-bersih pantai di Pantai Samas Yogyakarta dilakukan untuk menjaga kebersihan dan keindahan pantai serta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. "Sebanyak 35 orang terdiri dari siswa SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dan guru pembina Osis turut serta dalam kegiatan ini" Kata Ibu Priska selaku pembina Osis. Mereka membersihkan sampah yang ada di pantai dan memungut sampah yang terdampar di bibir pantai.
Penanaman Mangrove di Pantai Samas
Selain bersih-bersih pantai, kegiatan yang dilakukan oleh Pengurus Osis SMA Pangudi Luhur Yogyakarta adalah penanaman mangrove di Pantai Samas, Bantul. "Kegiatan ini merupakan satu rangkaian acara dengan kegiatan bersih pantai," kata Bapak Aditdya yang juga merupakan guru pembina Osis. Penanaman mangrove dilakukan sebagai upaya pelestarian lingkungan dan menjaga keberlangsungan hidup flora dan fauna di kawasan pantai.
Sharing dan Diskusi
Setelah penanaman mangrove, akan dilakukan kegiatan sharing dan diskusi. Kegiatan ini penting untuk menginternalisasikan nilai-nilai dan bagian dari pendidikan karakter. Dalam kegiatan sharing dan diskusi ini, peserta akan berbagi pengalaman dan pemikiran tentang upaya menjaga lingkungan.
Kegiatan ini menunjukkan bahwa SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tidak hanya berfokus pada kegiatan akademik, tetapi juga peduli dengan lingkungan dan masyarakat sekitar. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam menjaga lingkungan.
Sebagai sekolah yang berbasis Katolik, SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tidak hanya berkomitmen untuk memberikan pendidikan akademik yang berkualitas, tetapi juga memperhatikan pembentukan karakter siswa. Salah satu caranya adalah melalui kegiatan-kegiatan seperti ini yang mengajarkan siswa untuk peduli dengan lingkungan dan masyarakat sekitar.
Kepedulian lingkungan merupakan salah satu nilai-nilai yang sangat penting untuk diinternalisasi dalam diri siswa. Melalui kegiatan seperti bersih-bersih pantai dan penanaman mangrove, siswa diharapkan dapat memahami pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Selain itu, melalui kegiatan sharing dan diskusi, siswa dapat belajar dari pengalaman dan pemikiran orang lain serta memperoleh pengetahuan baru yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan seperti ini juga dapat membantu mengembangkan keterampilan sosial dan kepemimpinan siswa. Dalam kegiatan bersih-bersih pantai dan penanaman mangrove, siswa perlu bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Selain itu, siswa yang terlibat dalam kegiatan ini juga dapat belajar tentang kepemimpinan dan manajemen tim.
SMA Pangudi Luhur Yogyakarta telah melaksanakan kegiatan serupa sebelumnya. Kegiatan bersih-bersih Kawasan Nol Kilometer dan Jalan Malioboro, Berrsih Bersih Tempat Ibadah, Bakti sosila Ke sekolah Dasar, Sosialisasi Digital ke pedagan, Bagi buku bacaan ke sekolah sekolah Dasar . Semua adalah ujud nyata pendidikan Karater selain kegiatan kerohanian lainya, seperti Retret, Rekoleksi, Live in dan peningkatan Iman Anak lainya.
SMA Pangudi Luhur Yogyakarta berkomitmen untuk terus melakukan kegiatan-kegiatan yang berkontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Melalui kegiatan-kegiatan ini, SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tidak hanya memperkuat identitasnya sebagai sekolah Katolik yang peduli dengan lingkungan, tetapi juga turut berkontribusi dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan dan membangun masyarakat yang lebih baik.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Pengurus Osis SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, guru pembina Osis, dan semua siswa yang telah berpartisipasi dalam kegiatan Saint Joseph's Day 2023 ini. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan dan menginspirasi masyarakat lainnya untuk lebih peduli dengan lingkungan dan masyarakat sekitar.
Sosok Santo Yusup Sang Inspirator
Pertama-tama, Santo Yusuf dianggap sebagai seorang bapa yang sangat terkasih. Ini tercermin dari pengabdiannya pada keluarganya, terutama Maria dan Yesus, dan dianggap sebagai contoh yang baik bagi ayah-ayah di seluruh dunia. Kedua, Santo Yusuf dianggap sebagai seorang bapa yang lembut dan penuh cinta. Hal ini tercermin dari kemampuannya untuk mendengarkan dan memahami orang lain, serta memberikan dukungan dan kasih sayang tanpa syarat.
Selain itu, Santo Yusuf juga dikenal sebagai seorang bapa yang siap menerima. Ia menerima Yesus dan Maria dalam keluarganya dengan hati yang terbuka dan penuh kasih sayang. Hal ini menunjukkan bahwa Santo Yusuf adalah seorang yang sangat peka terhadap kebutuhan orang lain.
Selanjutnya, Santo Yusuf juga merupakan seorang bapa yang berani dan kreatif. Ia mampu menemukan solusi dan cara untuk mengatasi setiap masalah yang dihadapi, seperti ketika ia harus membawa Yesus dan Maria ke Mesir untuk menghindari penganiayaan Raja Herodes.
Santo Yusuf juga dikenal sebagai seorang bapa pekerja, yang selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi keluarganya. Ia bekerja sebagai tukang kayu, sebuah pekerjaan yang tidak selalu dianggap mulia, tetapi Santo Yusuf mengerjakannya dengan tekun dan penuh semangat.
Terakhir, Santo Yusuf disebut sebagai bapa bayangan atau "a father in the shadows". Hal ini merujuk pada perannya yang lebih banyak berada di belakang layar, tidak terlihat dan tidak mencari perhatian. Namun, hal ini tidak membuat perannya kurang penting, sebaliknya Santo Yusuf menjadi contoh bahwa keberadaan seseorang yang terlihat kecil atau tidak mencolok tidak selalu berarti kurang berarti.
Dengan mengambil contoh dari Santo Yusuf, Paus Fransiskus mengajak umat Kristiani untuk meniru keutamaan-keutamaan yang dimiliki oleh Santo Yusuf, seperti kesediaan menerima kehendak Allah, kreativitas dalam menghadapi masalah, dan sikap kerja keras dalam mencari nafkah untuk keluarga. Hal ini dapat menjadi inspirasi bagi setiap orang untuk menjadi seorang bapa yang baik dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Lebih jauh bukunya bisa di unduh di link ini: Patris CordeÂ
