Crab Stick, Olahan Surimi yang Mirip Kaki Kepiting
OlehÂ
Junianto dan Unggul Panji Kusuma
- Dosen Departemen Perikanan_UNPAD
- Mahasiswa Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU) Perikanan  _ UNPAD, Pangandaran
Â
Kepiting merupakan salah satu seafood yang sangat digemari oleh berbagai kalangan, hewan dari sub-filum krustasea ini merupakan hewan laut berkaki 10 yang mempunyai cangkang keras dari kitin dan mempunyai sepasang capit besar yang digunakan untuk mekanisme pertahanan diri. Kepopuleran kepiting sebagai seafood yang digemari berbagai kalangan disebabkan oleh rasa dagingnya yang manis dan lembut, karena kepopuleran kepiting pula banyak bermunculan olahan makanan yang terinspirasi dari rasa dan sensasi kelezatan daging kepiting, salah satunya adalah crab stick.
Crab stick (aslinya dikenal sebagai kanikama di Jepang) adalah jenis makanan laut yang terbuat dari surimi yang dihaluskan dan dibentuk  menyerupai daging kaki snow crab (Campo-Deao et al., 2009). Crab stick merupakan produk olahan makanan yang terbuat dari surimi, yaitu bahan makanan dari ikan yang dihaluskan hingga membentuk seperti pasta. Bahan ini biasanya dikemas plastik dan dalam keadaan beku, untuk kemudian dilelehkan dan diolah menjadi makanan jadi (Lou et al., 2000). Crab stick bukan satu-satunya olahan makanan yang terbuat dari surimi, banyak sekali olahan makanan dari surimi yang bersaing di pasar yang sama seperti nugget ikan, sosis ikan, bakso ikan, chikwa, hanpen, dll.
Persaingan yang tercipta dari berbagai olahan surimi ini tidak terjadi secara eksternal (berbeda  merk) tetapi terjadi pula secara internal (satu merk). Dalam situasi ini,  bentuk persaingan yang dialami oleh crab stick adalah persaingan generik, dimana persaingan generik lebih berfokus pada target pasar atau target market. Tipe ini muncul dikarenakan target pasar maupun konsumen yang sama (Martina, 2020).
Crab stick dan banyak olahan makanan yang terbuat dari surimi sebagian besar dapat dikategorikan dalam jenis frozen food, yaitu merupakan jenis makanan cepat saji yang tidak mudah basi jika disimpan dalam keadaan beku dan bersuhu dingin. Cara penyajian jenis makanan ini adalah hanya perlu digoreng atau dikukus sesuai dengan petunjuk penyajian dalam kemasan. Dilihat dari karakter konsumen menurut model Kotler, maka  crab stick merupakan produk olahan yang banyak dibeli oleh konsumen tipe habitual buying behavior dan variety-seeking buying behavior.
Setelah melihat berbagai macam rival dan jenis konsumen potensial, maka produk crab stick ini mempunyai banyak rival dengan jenis produk sejenis yang kebanyakan berbahan dasar sama. Dengan sedikitnya perbedaan, maka produk crab stick harus mempunyai beberapa startegi pemasaran agar mampu bertahan dan bersaing dengan produk frozen food lainnya, faktor faktor yang harus diperhatikan dalam membuat perancangan pemasaran adalah
- Target market
- Unsur keunikan
- Konsep branding
- Iklan yang menarik
Dari ke-empat poin tersebut, poin pertama sudah mampu dipenuhi karena crab stick masuk kedalam produk frozen food. produk crab stick mampu memenuhi poin kedua karena crab stick mempunyai keunikan tersendiri yaitu bentuknya seperti daging kaki kepiting, bentuk inilah yang menjadi keunikan dan pembeda dari produk-produk frozen food lainnya. Nama "crab stick" sendiri mempunyai potensi branding yang besar, seperti yang kita ketahui olahan berbahan dasar kepiting masih jarang kita temui sehingga branding nama tersebut dapat dijadikan senjata yang ampuh, akan tetapi nama tersebut dapat menjadi pisau bermata dua dimana banyak konsumen yang tidak mengetahui tentunya dapat merasa tertipu dengan nama tersebut, salah satu solusinya adalah adanya jargon yang dapat meyakinkan dan menghasut bahwa olahan crab stick ini tidak kalah kualitasnya dengan olahan kepiting asli. Setelah branding dilakukan dengan baik dan matang maka perlu dibuat strategi pengiklanan yang menekankan bahwa produk crab stick ini selezat kepiting sungguhan.