Naiknya pangkat PSS Sleman di kompetisi Liga 1 2019 ternyata tidak diimbangi dengan kesiapan Panpel pertandingan PSS Sleman dalam mengkondisikan pertandingan. Saat PSS Sleman menjamu Arema FC dan terjadi keributan suporter, Panpel terkesan panik.
Upaya meredam situasi memang  terlihat  dari salah satu Panpel  yang terekam di layar televisi tampak melakukan himbauan. Sayangnya  upaya tersebut cenderung kearah provokasi yang  justru menambah panas suasana, pria  yang memakai ID Card LOC (Local General Coordinator) tersebut  tampak menyudutkan Aremania sebagai suporter tim tamu.
Hal ini sangat disayangkan, dalam situasi  tersebut harusnya Panpel  mampu mengkondisikan keadaan. Dia tidak berada di sudut salah satu suporter.  Panpel harus memahami  kondisi  emosional suporter, yang harus dilakukan adalah mengamankan suporter tim tamu karena mereka adalah minoritas diantara pendukung tim tuan rumah.
Bayangkan, jika jumlah Aremania yang hanya berjumlah 2000 suporter menurut kuota Panpel PSS Sleman diserbu oleh 30.000 pendukung PSS karena ucapan yang memprovokasi yang dilakukan melalui microphone, Â hal ini tentu sangat membahayakan.
Panpel sendiri kurang jeli dalam menganalisa potensi-potensi keributan  yang kemungkinan akan terjadi. Dengan member kuota 2000, artinya Panpel harus siap dengan segala kemungkinan termasuk memaksimalkan peran aparat keamanan dalam mengamankan pertandingan.
Kabarnya Panpel PSS Sleman juga kurang menjalin kedekatan dengan suporter, hal ini yang memunculkan celah tersendiri yang bisa memunculkan potensi-potensi keributan saat pertandingan.
Secara tidak langsung hal tersebut mencoreng  kredibilitas Liga 1 dimata sponsor, Shopee yang kabarnya sudah menggelontorkan uang miliaran bisa saja menarik investasinya ditengah kompetisi karena ketidaksiapan Panpel dan keamanan  dalam mengendalikan suporter.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI