Mohon tunggu...
Unggul Sagena
Unggul Sagena Mohon Tunggu... Konsultan - blogger | educator | traveler | reviewer |

Asia Pacific Region Internet Governance Forum Fellow 2021. Pengulas Produk Berdasarkan Pengalaman. Pegiat Literasi Digital dan Penyuka Jalan-Jalan.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mengapa Botol Minum Harus Kamu Remas Sih?

22 September 2021   20:57 Diperbarui: 22 September 2021   21:09 1086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini harus didaur ulang. Masalahnya, daur ulang masih kurang optimal juga. Gundukan plastik di TPS membuktikan kurangnya utilisasi pengolahan daur ulang. Seyogyanya, pihak bisnis pun ikut ambil bagian, misalnya salah satunya dibuat Recycling Business Unit (RBU) dari produsen air kemasan. RBU merupakan model bisnis sosial daur ulang untuk mengolah sampah botol plastik menjadi cacahan plastik yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku produk daur ulang.

Upaya Kecil Bermakna

Ada hal yang melegakan dari soal botol plastik air kemasan. Merk terkenal air mineral di Indonesia (dan dunia) sudah menerapkan ini. Apa itu? menggunakan 100% plastik recycle. Dari bahan daur ulang, dan bisa didaur ulang lagi. Kece ngga? Waktu ngobrol dengan teman saya itu di Korea sini, dia bahkan bilang, wah disini belum ada malah yang seperti itu. 

Lebih mantabnya lagi,  kemasannya mulai nggak pake LABEL plastik lagi. Yap, ini kecil dan sederhana sih. Mengurangi label plastik pada kemasan. Langsung dicap pada botol plastiknya. Tapi kebayang nggak, di-kali berapa juta label plastik pada botol? Ini saya acungi jempol banget. Banget! 

Sederhana, tapi bermakna. Seperti meremas botol air minum plastik sebelum dimasukkan ke kantong sampah!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun