Mohon tunggu...
Unggul Sagena
Unggul Sagena Mohon Tunggu... Konsultan - blogger | educator | traveler | reviewer |

Asia Pacific Region Internet Governance Forum Fellow 2021. Pengulas Produk Berdasarkan Pengalaman. Pegiat Literasi Digital dan Penyuka Jalan-Jalan.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Migrasi TV Digital dan Peluang Konten Berbasis Keahlian Vokasi

20 Agustus 2021   17:47 Diperbarui: 21 Agustus 2021   12:18 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Katanya, "sultan mah bebas", tapi pemirsa TV Digital nanti juga layaknya sultan, bebas, cari channel dengan "kualitas" sesuai keinginan

Rencana pemerintah Indonesia melakukan penghentian TV analog (yang selama ini kita gunakan) atau disebut Analog Swich Off (ASO) akan dilakukan secara bertahap hingga tahun 2022 nanti. Bagi yang belum mengetahui, penghentian TV analog menjadi TV digital (migrasi TV digital) merupakan agenda yang penting dan memberikan beragam keuntungan.

Walaupun ASO yang rencananya dilakukan dalam lima tahap ini telah ditunda tahap pertamanya dikarenakan fokus pada penanganan pandemi, persiapan ASO tetap dijalankan dan masyarakat perlu mempersiapkan diri.

Selain mengenai sosialisasi perangkat penunjang misalnya Set-top box untuk TV tabung (Televisi yang belum DTV, misalnya televisi tabung), masyarakat perlu mengetahui bahwa migrasi ke TV digital sudah dimulai dengan adanya pengenalan dengan cara simulcast, dimana masyarakat dapat merasakan TV digital dan TV analog sekaligus sehingga bisa merasakan perbedaannya, dan tentunya akan terbiasa.

Langkah ini dinilai tepat karena migrasi ke TV Digital pun sudah lama dilakukan Amerika serikat, sekitar dua belas tahun yang lalu, Eropa dan Australia beberapa tahun berikutnya. Bahkan, negara-negara di Afrika sudah memulai sejak 2015 yang lalu.

Mengapa Migrasi TV Digital

Dalam lingkup tatakelola teknologi informasi dan komunikasi, migrasi TV Digital merupakan langkah yang dianggap tepat dalam merespons perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, juga membuka peluang kualitas tayangan dan kontribusi ekonomi yang lebih luas.

Migrasi menuju TV Digital merupakan salah satu luaran yang berkesesuaian dengan mediamorfosis sebagai "transformasi media komunikasi yang biasanya dibawa oleh interaksi kompleks dari kebutuhan yang dirasakan, persaingan, tekanan politik, sosial dan psikologis inovasi." (Anaeto, G. Solomon el ta, 2012).

Perlu dicatat, walaupun media-media baru bermunculan, mereka  tidak muncul spontan dan mandiri, melainkan sebuah metamorfosis (transformasi) dari dominasi dan ciri-ciri media sebelumnya (McLuhan dan Fidlerare). Jadi tidak ada yang baru kecuali inovasi itu sendiri.

Siaran TV digital ini juga memiliki banyak keuntungan. Diantaranya adalah Pertama, peningkatan performa. Kualitas gambar yang sangat jelas, suara jernih, dan teknologi canggih. Pada TV analog, yang dikembangkan dan dijalankan sejak 60 tahun lalu, kerapatan pixel siaran televisi memiliki resolusi yang terbatas, yang sebenarnya ponsel pintar maupun layar komputer dapat menayangkan resolusi yang lebih tinggi.

Rasio standard pada TV analog adalah 4:3 sedangkan pada TV digital adalah 16:9 yang menawarkan pengalaman menonton yang lebih prima. Begitupun dengan suara, digital surround dan teknologi suara yang jernih mengiringi perkembangan teknologi digital di televisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun