Kereta Bandara merupakan hal yang sudah biasa di negara maju. Moda transportasi ini merupakan salah satu sarana untuk bepergian dari dan ke Bandara di suatu negara.
Keberadaan kereta bandara memang mutlak, selain tujuannya untuk kemudahan penumpang ke bandara, juga bagi pelancong merupakan kenyamanan tersendiri. Terlebih, jika suatu negara mengandalkan kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk mendukung geliat ekonomi dari pariwisata dan kuliner di daerah tersebut.
Di Indonesia, keberadaan kereta bandara sudah dimulai di Kuala Namu dengan Railink yang lumayan nyaman dan aman, serta cepat. Adopsi kesuksesan kereta Bandara Kuala Namu di Medan, Sumatera Utara tentu perlu diterapkan di bandara-bandara lain. Salah satunya tentu, bandara Internasional Soekarno Hatta. Wajib lah yaaa.
Penampakan Kereta Bandara Railink di Bandara Soekarno Hatta (dokpri)
Untuk ulasan kereta bandara kuala namu, saya juga sempat menjajal beberapa waktu lalu, dan akan segera juga
UC ulas di blog review tersendiri. Untuk kali ini, ulasan mengenai kereta
railink bandara soekarno-hatta dulu yaaa di Kompasiana, tempat berbagi pengalaman dan cerita selain blog UC.
OK, untuk menuju ke Bandara Soekarno-Hatta (SHIA), titik awal kereta ini ada di stasiun Sudirman Baru. Bukan stasiun Sudirman yang terkoneksi dengan kereta commuter line Jabodetabek, karena untuk ke Sudirman Baru membutuhkan upaya lagi hehe. Stasiun ini dekat, dan bahkan keretanya pun dengan jalur rel yang menyambung.
Membeli tiket dan atau mencetak tiket (dokpri)
Mungkin pengembangan ke depan akan terinterkoneksi, sebagaimana kereta jarak jauh yang ada di Gambir maupun di Jatinegara dengan mekanisme keluar (pintu) stasiun dulu kemudian masuk lagi dengan akses kartu khusus untuk kereta jabodetabek (kartu Multitrip dan THB Kereta maupun kartu e-money lainnya).
Perjalanan kereta bandara dimulai tentu dari pemesanan tiket kereta. Untuk hal ini, saya acungi jempol deh. Walaupun sistem ticketing online sudah cukup rapi, memang sedikit kritik adalah soal tampilan yang menurut saya belum terlalu user friendly. Sebab dengan andalan grafis dan informatika yang sudah bagus, kadang kita bingung dulu untuk pertama kali pemakaian.
Untuk itu, diperlukan sedikit usaha, yaitu melakukan PENDAFTARAN untuk login, dan ini gampang sih. Akan ada informasi ke email yang didaftarkan dan handphone. Lalu, cari menu di kanan atas untuk pemesanan tiket.
Setelah masuk ke form tiket, maka kita akan dipandu untuk mengisi data keberangkatan. Pastikan nomer hape Anda sudah benar, dan alamat email sudah benar. Kemudian tanggal sudah benar. Setelah itu pilih Skema PEMBAYARAN. Dalam hal ini saya menggunakan Internet Banking BANK DANAMON karena selain saya mempunyai rekeningnya, ternyata mudah juga menggunakan ini.
pesan-railink-5-5ac513ca16835f62a23c2e82.png
Simpel banget. Setelah memilih, Anda akan langsung masuk ke menu internet banking Danamon. Isi username dan password yang sudah ada, langsung terbayar. Plus, saat ini ada promosi cashback jadi Anda bisa memanfaatkan kemudahan dan promosi ini.
Pada Hari-H, langsung saja datang ke Stasiun Sudirman Baru. Sebelum masuk, Anda harus melakukan print out tiket yang sudah dibeli.
Caranya mudah, tinggal masukkan kode booking atau barcode. Kemudian pilih REPRINT Tiket. Atau, kalau sebelumnya tidak membeli melalui Internet Banking seperti saya, bisa beli on the spot. Dalam hal ini, saya langsung aja print tiket. Â Muncul tiket keluar. Anda bisa beberapa kali melakukan print loh, termasuk, kalau mau print tiket pulang dari SHIA ke Sudirman Baru dan sudah dibeli (beli PP seperti saya).
Setelah itu, masuk ke GATE dengan melakukan tap in tiket yang sudah di print. Tunggu kereta Railink datang di peron. Â Keretanya akan datang TEPAT WAKTU loh, kalau pengalaman saya. Jadi sekitar 10 menit sebelum jadwal tertera, kereta bandara akan tiba dan Anda bisa langsung masuk. Saya videokan caranya DISINI yang singkat banget dan ngga ribet.
Nah, sekarang apa aja sih fasilitasnya? Saya suka dengan kondisi interior kereta bandara ini. Pertama, karena didekat tempat lengan, ditengah-tengah antara dua seat, terdapat colokan charger USB yang bisa dimanfaatkan untuk mengisi daya handphone maupun perangkat gawai lainnya.
Kedua, luas. Jarak antara seat dengan belakangnya lumayan luas. Jadi melakukan reclyning seat untuk power sleep sejenak dalam perjalanan 1 jam dari dan ke bandara SHIA bisa dilakukan dengan nyaman. AC nya cukup dingin, jadi saya sarankan membawa sweater atau jaket untuk kenyamanan. Biar nyenyak hehe.
Kebetulan, pada saat menaiki kereta bandara kemarin, saya masuk ke gerbong BANK DANAMON. Interior dan eksteriornya bernuansa kuning khas Danamon. Oya di kereta ini, ada toilet yang ada di antara dua gerbong. Tinggal ikuti petunjuk saja untuk ke toilet. Toilet ada dua jenis dan berhadapan di kanan dan kiri. Jika hanya berniat buang air kecil, bisa ke urinoir saja, atau bagi perempuan atau ingin buang air besar di toilet duduk di sisi yang berlawanan.
Jarak tempuh kereta bandara ini cukup singkat, hanya kurang dari satu jam, sehingga akan nyaman untuk kalkulasi waktu dari rumah hingga check in di Bandara. Gangguan terkait kemacetan yang biasa dihadapi, juga terhindari. Jarang sekali yang namanya kereta, walaupun kemungkinan masih ada, untuk terlambat.
Jadi, kesimpulannya, dengan menggunakan kereta bandara yang nyaman aman dan mudah, baik perjalanan maupun merencanakan perjalanan (pembelian tiket) maka alternatif transportasi ke bandara ini layak untuk dipertimbangkan banget.
Lihat Lyfe Selengkapnya
