Mereka dan Gravitasi
Gravitasi bumi atau gaya tarik bumi merupakan hal yang sudah kita ketahui. Apalagi, tak ada anak Sekolah Dasar yang tak mempelajarinya. Kita semua tahu kalau benda benda yang kita lempar ke angkasa akan kembali menyentuh bumi dan itu karena adanya gravitasi.
Gravitasi adalah gayatarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta. Gravitasi matahari mengakibatkan benda-benda langit berada pada orbit masing-masing dalam mengitari matahari. Fisika modern mendeskripsikan gravitasi menggunakan Teori Relativitas Umum dari Einstein, namun hukum gravitasi universal Newton yang lebih sederhana merupakan hampiran yang cukup akurat dalam kebanyakan kasus.
Itulah gaya tarik bumi. Gravitasi. Namun sebelum itu, tak ada ilmu yang secara ilmiah menyebutnya. Bahkan, ide bahwa matahari sebagai pusat tata surya pun diganjar hukuman tahanan rumah hingga mati bagi Galileo Galilei yang menemukan teropong .
Tidak, sebelum Sir Isaac Newton menemukan rumusnya dari sebuah apel yang berkali kali dijatuhkan dari pohon. Hasil bertahun percobaan dikombinasi semangat #pantangmenyerah dibukukan pada Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica yang diterbitkan pada tahun 1687 dan dianggap sebagai buku paling berpengaruh sepanjang sejarah sains.
Ya penemu gravitasi bisa dikatakan beliau. Kita tahu gravitasi adalah warisan alam namun kita baru menamainya kemudian. Serta menjadi ilmu dan acuan fisika untuk berbagai inovasi dan penemuan berikutnya. Mungkin, bahkan Newton berpikir, angkasa dan luar angkasa dengan gravitasinya sendiri.
Namun; dengan diterimanya teori ini mengakibatkan taken for granted. Masyarakat percaya dan menjadikan ini sebuah "takdir". Sesuatu yang bodoh jika melawan takdir ini. Jatuh itu kebawah. Jatuh, itu pecah.
Namun kemudian, lahir orang-orang yang kemudian "menantang gravitasi" tanpa lelah untuk membuktikan gaya tarik ini bukanlah masalah untuk menjadikan hidup lebih baik. Mereka tetap menggulirkan ide-ide, inovasi walau dicemooh.
Bahkan mereka konon tidak sempat menikah dan wright bersaudara meninggal lajang dan mewariskan pikiran bahwa gravitasi bukan untuk dianggap fitrah tapi bisa dilakukan sesuatu.
Hingga kemudian balon udara muncul. Led Zeppelin muncul. Pesawat berbaling diciptakan; dan manusia menantang gravitasi dengan pergi ke ruang hampa udara diluar angkasa. Berbeda tujuan namun tetap dalam linear filosofi yang sama.
Armstrong dan Gagarin, astronot dan kosmonot dari dua negara berbeda telah membuat perbedaan signifikan utk mereka yang menerima apa adanya gravitasi dengan mereka yang menantang dan memanfaatkan gravitasi.
Aliran air yang selalu mengarah ke bawah didongkrak penemuan kincir yang membawa energi. Manusia akhirnya berdamai dengan gravitasi melalui pemanfaatan untuk kehidupan yang lebih baik!
Berdamai. Mungkin contoh lain namun sangat penting di era modern dari linimasa penemuan terkait gravitasi bs kita lihat dari karya seorang Kikuo Ibe. Penemu G-Shock. Jam tangan pertama yang "berdamai" dengan gravitasi. Ini dia mereka yang memandang gravitasi bukan musuh, tapi harus ditaklukkan dan menjadi manfaat.
Diciptakan tahun 1983, jam ini bukan tiba tiba muncul. Persistensi Ibe-san untuk mencari bahan yang anti lempar untuk sebuah jam tangan yang dikenal rentan. Ibei san memanipulasi gravitasi yang secara umum berkaitan dengan perusak. Dia membiarkan gravitasi berkarya dengan hukumnya.
Namun dia tak mau terjebak dengan hukum tersebut. Dan menciptakan sesuatu yang dia pikirkan sejak dulu; saat memerhatikan bola bekel dan mencari tau bagaimana agar jam tangan Ayahnya tak lagi rentan dan pecah. Tak mau dikalahkan gravitasi seperti dulu, memecahkan jam arloji Ayah yang dicintainya.
Masih banyak orang "takut dengan gravitasi". Menyayang jam tangan dengan disimpan dan dielus, tak berani berkreasi luar ruang. Demi jam tangan elegan.
Paduan temuan karet berongga untuk menyerap gaya tarik bumi dan menyebarkannya di material membuat komponen inti jam tidak rusak. Sebuah masterpiece dari sedikit orang yang memanfaatkan gravitasi bukan sebagai hal yang ditakuti. 5 Struktur G-Shock merupakan inovasi yang belum pernah ada di dunia, pada jam apapun, bahkan pada material rentan apapun yang berdimensi sekecil jam tangan.
Beruntung, saya sempat bertemu Ibe-san beberapa hari lalu dalam sebuah kesempatan. Bertambah kagum karena beliau juga mempunya filosofi "never give up" yang juga merupakan motto dari G-Shock itu sendiri. Pantang menyerah, Filosofi yang selama ini tersembunyi, namun sebenarnya ada pada setia penemu, penantang dan pendamai gravitasi sejak dulu!
G-Shock menjadi wujud nyata di dunia modern bahwa kita tak boleh menyerah dalam keadaan. Yang kita merasa diciptakan apa adanya. Namun harus menjadi basis dalam berpikir, dan kemudian berinovasi.
Ketiga anak muda ini hadir dengan semangat inovasi dan pantang menyerah. Sebab, dengan gerakannya masing-masing, aral melintang tak menghalangi untuk menghasilkan inovasi dan manfaat untuk orang banyak. Demikian tutur mereka.
Misalnya, Irzan Raditya dengan inovasi chatbot pertama di Indonesia mengatakan, senang sekali ketika mendengar bahwa chatbot mereka ternyata memberi manfaat perusahaan untuk efektif efisien tanpa kurangi layanan. Kata.ai adalah platform chatbot pertama di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI), yang dapat digunakan oleh merek dan/atau korporat mana saja untuk aktif berinteraksi dengan pelanggan mereka.
Pengalaman Tyovan Ari Widagdo, juga inspiratif. Beliau berbinar-binar menceritakan bahwa bahaso.com menjadi alat bantu para TKW di Saudi untuk belajar bahasa inggris dan tak lagi dimarahi majikan karena sekarang mereka mengerti apa yang disuruh majikan. Bahaso.com adalah platform online untuk belajar bahasa asing.
Maudy Ayunda, mungkin dengan beragam prestasinya bisa saja tak peduli. Menyanyi, film, juga berkuliah di universitas bergengsi di dunia tak membuat dia lupa. #KejarMimpi adalah gerakan sosial yang diprakarsai oleh Maudy dan beberapa pendiri lainnya yang percaya pada kekuatan mimpi, namun prihatin dengan kenyataan bahwa tidak banyak anak muda Indonesia yang tahu apa impian mereka. Dijalankan melalui aktivitas online dan offline, gerakan tersebut memotivasi generasi muda Indonesia untuk mencari mimpinya dan mewujudkannya.
Sebagaimana paragraf awal, saya menekankan soal gravitasi yang tak hanya dimonopoli oleh bumi dan telah pula dijabarkan apik bahkan sejak masa Isaac Newton. Gravitasi, Luar Angkasa, Gaya Tarik Matahari (Gravitasi Matahari) pun berlaku. Seperti apa impian seorang Kikuo Ibe?
Pada kesempatan bincang media G-SHOCK: Innovate, Level Up Your Life! di Jakarta (07/12/2017) yang saya hadiri, Kikuo Ibe ingin berjalan-jalan dengan bebas di luar angkasa, berdampingan dengan seorang alien yang memakai G-SHOCK!
Mungkin terdengar seperti itu saat ini, namun hal ini bisa jadi mengarah kepada inovasi berikutnya di masa datang, bahwa G-Shock akan pula menantang luar angkasa, memberikan senyum untuk kosmonot dan astronot seperti Yuri dan Neil dan penerusnya, dengan sentuhan sama, menantang gravitasi. Melampauinya.
Itulah kekuatan filosofi pendamai gravitasi, penabur mimpi dan angan yang optimis. Pantang menyerah. Kikuo Ibe juga akan tur ke tiga kota dan bertemu dengan para pemuda/pemudi Indonesia, selain inovator yang menginspirasi kemarin. Masih bersemangat, masih berjiwa muda, masih inovatif, masih membangun MIMPI!
Lalu Kamu? Apakah menerima saja apa yang ada, atau berdamai, dan menciptakan suatu perubahan, inovasi yang lebih baik? Wajib. Karena mereka-mereka yang menemukan, menantang berdamai dan memanfaatkan gravitasi ini bisa. Tentu kita di dunia modern ini bisa melanjutkan ke yang lebih baik. Mereka inspirasinya. Kita bisa jadi eksekutornya! Berinovasi, dari apa yang Tuhan telah ciptakan dan ilmu pengetahuan yang pendahulu kita teorema-kan.
Never give up. Pantang Menyerah. G-Shock, telah memberikan arti itu dalam puluhan tahun dan yang akan datang. Si Gravity Shock, akan menjadi pilihan ikon inovasi dan persistensi, menjadi jam tangan favorit semua kalangan yang progresif dan inovatif.
Kikuo Ibe, akan menjadi panutan sepanjang masa soal itu. Terimakasih Ibe-San atas inspirasinya, Arigatou!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H