Dulu, ngga ada persiapan. Modal keingintahuan dan tantangan saja. Saya juga ternyata suka memfoto kegiatan masyarakat. Jadi klop kalau jalan kaki dapat banyak hal untuk difoto. Namun karena pengalaman itu, saya jadi tau modal lain.
Modalnya ini.Pertama. Handphone dengan koneksi Internet untuk Google Maps dan GPS. Juga google untuk search lokasi mana yang menarik dieksplorasi berjalan kaki, berapa kilometer/meter. Juga kontak di hape yang berguna untuk keadaan darurat misal menanyakan hal tertentu. Di Luar Negeri, bisa membeli simcard lokal atau koneksi jaringan Indonesia yang biaya paketnya masuk akal jika dipakai di LN.Â
Kemudian Kedua. logistik. Sedikit uangcash butuh banget. Selainperbekalan berupa air minum, istirahat cukup malam harinya atau sebelumnya, juga menyediakan balsem krim untuk otot. Yap, efek penggunaan balsem krim otot membuat "waktu lemes" tidak lama, bahkan pada saat berjalan kaki, bisa dioleskan di tengah perjalanan sehingga bisa menambah jarak berjalan.
Nah, untuk kendala ini, saya ada dukungan favorit.Balsem pijatyang membuat kaki tetap ligat. Balsem yang favorit, bagi saya, Geliga krim. Saya sudah jajal beragam balsem, ada yang suka lengket, ada yang lumayan efektif tapi mahal. Tapi fitur balsem geliga membuat saya mantab. Coba tengok, Krim Otot Geliga berkomposisi tiga unsur utama, yaitu Metyl Salicylate 160 mg, Menthol 55 mg dan Camphor 33 mg dalam setiap 1 gramnya. Biasanya saya beli kemasan 30gram.
Selain modal oles di betis dan paha serta kaki (biasanya tumit) saya juga kadang pakai dipundak. Itu kalau saya jalan-jalannya bawa tas. Biasanya, tas besar ditinggal di penginapan, tas kecil backpack saya bawa dan isi bekal seperti air minum, roti dan juga krim geliga.
Sejak itu, aktivitas berjalan kaki saya makin optimal.
Dimana aja pernah saya coba?
Di luar negeri, taun lalu di Manila, Filipina. Saya berjalan kaki menggunakan Google Maps  jam 11 malam hingga 2 pagi. Ngeri-ngeri takut, tapi ternyata aman di Manila. Banyak foto yang saya abadikan pada malam itu. Tahun ini di Yangoon, Myanmar, pemandangan di negeri seribu Pagoda sangat indah di waktu malam, jadi Jalan kaki diseputar kota sangat saya sukai. Dua tahun lalu di Tokyo, wah so pasti semua orang suka jalan kaki!  Tak Lupa, pengalaman di Eropa Utara-Timur, selain naik Kereta, saya jalan sekitar satu setengah jam di tengah salju sambil baca peta. Seru.