Mohon tunggu...
Unggul Sagena
Unggul Sagena Mohon Tunggu... Konsultan - blogger | educator | traveler | reviewer |

Asia Pacific Region Internet Governance Forum Fellow 2021. Pengulas Produk Berdasarkan Pengalaman. Pegiat Literasi Digital dan Penyuka Jalan-Jalan.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Hobi Eksplorasi Berjalan Kaki, Optimal Bermodal "Gadget" dan Geliga Krim!

26 Oktober 2017   14:02 Diperbarui: 5 November 2017   21:39 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makan bareng penduduk Papua, dengan menu Ikan Kuah Kuning dengan nasinya diganti Papeda, makanan khas Papua

Dulu, ngga ada persiapan. Modal keingintahuan dan tantangan saja. Saya juga ternyata suka memfoto kegiatan masyarakat. Jadi klop kalau jalan kaki dapat banyak hal untuk difoto. Namun karena pengalaman itu, saya jadi tau modal lain.

Modalnya ini.Pertama. Handphone dengan koneksi Internet untuk Google Maps dan GPS. Juga google untuk search lokasi mana yang menarik dieksplorasi berjalan kaki, berapa kilometer/meter. Juga kontak di hape yang berguna untuk keadaan darurat misal menanyakan hal tertentu. Di Luar Negeri, bisa membeli simcard lokal atau koneksi jaringan Indonesia yang biaya paketnya masuk akal jika dipakai di LN. 

Kemudian Kedua. logistik. Sedikit uangcash butuh banget. Selainperbekalan berupa air minum, istirahat cukup malam harinya atau sebelumnya, juga menyediakan balsem krim untuk otot. Yap, efek penggunaan balsem krim otot membuat "waktu lemes" tidak lama, bahkan pada saat berjalan kaki, bisa dioleskan di tengah perjalanan sehingga bisa menambah jarak berjalan.

Menembus Salju sekitar 1,5 Jam ke lokasi tebing
Menembus Salju sekitar 1,5 Jam ke lokasi tebing
Merelaksasi Kaki dulu di dalam Kereta menuju Sta Paldiski di Eropa Utara
Merelaksasi Kaki dulu di dalam Kereta menuju Sta Paldiski di Eropa Utara
Dalam sekian jarak, pastinya akan timbul lemas dan capek. Lelah. Dua atau tiga kali berhenti dan kemudian berjalan lagi, semangat itu adalah untuk melihat semakin jauh. Juga, secara fisik, sebagai manusia akan ada lelahnya akan ada pegalnya paha dan betis ini. Betul kan? 

Nah, untuk kendala ini, saya ada dukungan favorit.Balsem pijatyang membuat kaki tetap ligat. Balsem yang favorit, bagi saya, Geliga krim. Saya sudah jajal beragam balsem, ada yang suka lengket, ada yang lumayan efektif tapi mahal. Tapi fitur balsem geliga membuat saya mantab. Coba tengok, Krim Otot Geliga berkomposisi tiga unsur utama, yaitu Metyl Salicylate 160 mg, Menthol 55 mg dan Camphor 33 mg dalam setiap 1 gramnya. Biasanya saya beli kemasan 30gram.

Selain modal oles di betis dan paha serta kaki (biasanya tumit) saya juga kadang pakai dipundak. Itu kalau saya jalan-jalannya bawa tas. Biasanya, tas besar ditinggal di penginapan, tas kecil backpack saya bawa dan isi bekal seperti air minum, roti dan juga krim geliga.

Sejak itu, aktivitas berjalan kaki saya makin optimal.

Dimana aja pernah saya coba?

Di luar negeri, taun lalu di Manila, Filipina. Saya berjalan kaki menggunakan Google Maps  jam 11 malam hingga 2 pagi. Ngeri-ngeri takut, tapi ternyata aman di Manila. Banyak foto yang saya abadikan pada malam itu. Tahun ini di Yangoon, Myanmar, pemandangan di negeri seribu Pagoda sangat indah di waktu malam, jadi Jalan kaki diseputar kota sangat saya sukai. Dua tahun lalu di Tokyo, wah so pasti semua orang suka jalan kaki!  Tak Lupa, pengalaman di Eropa Utara-Timur, selain naik Kereta, saya jalan sekitar satu setengah jam di tengah salju sambil baca peta. Seru.

Pagoda
Pagoda
Di Indonesia, sudah banyak. Terakhir di Baturraden, Kabupaten Banyumas. Sebelumnya di Solo malam hari, juga di Manokwari, Papua (pagi hari, karena malam ngeri ah), di Jakarta so pasti, malam-malam asyik jalan-jalan kaki liat lampu-lampu,  serta yang seru di Bali, jalan kaki dari Ngurah Rai, bandara, ke Pantai Kute sekitar 1 jam. Seru. Ini rute yang saya lalui :

Jalan Kaki dari Bandara Ngurah Rai ke Pantai Kuta
Jalan Kaki dari Bandara Ngurah Rai ke Pantai Kuta
Jalan Kaki di Manila, 2 Jam
Jalan Kaki di Manila, 2 Jam
Modal krim geliga ini membuat saya makin berani bereksplorasi. Kalau dulu ya paling  5km berjalan, dengan modal krim di tas, berani dua kali lipat eksplorasinya. So, dengan modal krim otot geliga ini, makin berani deh mengeksplorasi. Di Kompasiana, saya belum sempatkan tulis, namun di blog sudah pernah. Kedepan, mungkin saya akan tulis rute-rute eksplorasi jalan kaki saya dan hal-hal menarik apa yang saya temukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun