Selain itu, budaya suku asli kalimantan yaitu Dayak merupakan warisan yang sangat memperkaya kebudayaan Kalimantan. Suku dayak merupakan “indigenous” masyarakat asli seperti halnya Indian di Amerika dan Aborigin di Australia ataupun suku asli di Taiwan yang mirip dengan kita semua.
Jelajah etape tiga ini layak disebut jelajah khatulistiwa. Selain itu, tema sentral dari perjalanan saya dan tim risers 1 yang terdiri dari Kang Dudi dan Kang Benny adalah membawa buku untuk anak-anak disana.
Saya juga punya buku andalan, ini negeriku, buku berisi foto-foto nusantara. Menjadikan kami semakin antusias!
Bukan hal yang kebetulan, karena sudah kami persiapkan sejak awal. Kami juga sebagai orang tua yang mempunyai anak, merasa terenyuh dan kangen dengan anak dan sangat terobati dengan melihat aktivitas anak-anak di sana.
Jadi, anak-anak katulistiwa ini merupakan mimpi kami untuk kami temui, selain sekaligus menjajal ketangguhan Datsun GO yang kami kendarai, sebuah sensasi yang kami hanya dapatkan ketika masih kecil!
Ini dia catatan lengkap perjalanan para risers!
Hari pertama: Bandara Soepadio -- Tugu Khatulistiwa – Nissan Datsun Pontianak – Istana Kadriah – Chinatown Pontianak – Hotel Gardenia
Tugu Khatulistiwa adalah destinasi yang wajib, jelas, kalau ke Pontianak. Sebab, persis garis katulistiwa melewati kota ini, membelah utara dan selatan bumi. Nah, yang membedakannya, Pontianak adalah satu-satunya kota yang dilewati garis katulistiwa, garis lintang 0 derajat, dari 12 negara di dunia yang dilintasi garis pemisah ini. Negara lain,tidak ada yang di tengah kota, biasanya di laut, danau, hutan dsj.