Dalam rangka menjalankan salah satu program kampus merdeka dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menerjunkan mahasiswanya untuk melakukan pengabdian masyarakat melalui KKNT-MBKM dengan tema kemanusiaan. Kegiatan tersebut dimulai pada 30 Agustus hingga 29 Desember 2022. Salah satu kelompok yang diterjunkan berada di Desa Juwet, Kecamatan Nggronggot, Kabupaten Nganjuk yang beranggotakan 16 mahasiswa. Dari 16 mahasiswa tersebut terdiri dari 6 mahasiswa dari S1 gizi, 2 mahasiswa dari S1 teknik sipil, 2 mahasiswa dari S1 pendidikan biologi, 1 mahasiswa dari S1 pendidikan teknik informatika, dan 5 mahasiswa dari S1 kimia.
Dalam program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) ini, Tim KKNT kelompok 2 mengusung tema "Bersinergi dalam Penurunan Prevalensi Stunting Untuk Menciptakan Generasi Emas Desa Juwet Nganjuk". Program kemanusiaan ini memiliki tujuan yaitu menekan prevalensi angka stunting di Kabupaten Nganjuk, khususnya Desa Juwet. Dalam mewujudkannya, tim KKNT kelompok 2 mempunyai 16 program kerja. Salah satunya adalah Edukasi dan Demonstrasi Aquaponik Mini. Pada edukasi dan demonstrasi aquaponik mini ini diharapkan dapat menghasilkan pangan yang bergizi sehingga dapat mencegah stunting sejak dini.
Sebab stunting sendiri merupakan masalah kekurangan gizi kronis yang diakibatkan kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga dibutuhkan suatu pangan yang bergizi. Dengan demikian, adanya aquaponik mini ini diharapkan dapat membantu pencegahan stunting dengan cara menanam sendiri bahan pangan yang bergizi.
Edukasi dan Demonstrasi Aquaponik Mini merupakan suatu program tentang pemberian edukasi serta demonstrasi pembuatan aquaponik mini untuk memudahkan warga dalam memperoleh sayuran.Â
Tujuan diadakannya program kerja ini adalah untuk mengetahui hubungan antara ketahanan pangan keluarga dengan masalah stunting pada balita, memberikan solusi pada masyarakat Desa Juwet dalam meningkatkan ketahanan pangan keluarga, dan meningkatkan pengetahuan masyarakat desa Juwet mengenai pembuatan aquaponik mini. Aquaponik merupakan gabungan teknologi akuakultur dan hidroponik pada media non tanah dalam satu sistem untuk mengoptimalkan fungsi air dan ruang pada media pemeliharaan. Pada teknik aquaponik, limbah budidaya ikan dan sisa pakan digunakan sebagai pupuk bagi tanaman.
Andreas Stefano, mahasiswa S1 Pendidikan Biologi, Universitas Negeri Surabaya, sekaligus penanggung jawab pada kegiatan ini menyebutkan bahwa aquaponik ini cukup bermanfaat, sebab aquaponik dapat menghasilkan dua produk sekaligus yaitu ikan dan sayuran. Selain bernilai ekonomis, kegiatan ini juga bersifat efesien karena tidak membutuhkan lahan yang cukup luas. Sebagai gantinya, aquaponik hanya membutuhkan sebuah ember.
Pelaksanaan edukasi aquaponik mini dilaksanakan pada tanggal 20 November 2022 pada pukul 19.00 hingga selesai. Edukasi ini dihadiri oleh para pemuda dari Desa juwet yang berprofesi sebagai petani pembibitan. Dari edukasi aquaponik mini ini, masyarakat diharapkan dapat mengimplementasikan pembuatan aquaponik mini. Sebab aquaponik memiliki perawatan yang cukup mudah dan praktis, mampu diaplikasikan pada lahan terbatas, serta menghasilkan produk yang lebih produktif dan tidak bergantung pada musim.
Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan aquaponik mini diantaranya ember, solder, gelas plastik, lem, dan keran. Sedangkan, bahan yang digunakan adalah serabut kelapa dan benih tanaman. Untuk benih tanaman dapat menggunakan bayam, kangkung, sawi daging, sawi putih, selada, kemangi, seledri, dan tomat. Untuk ikan yang digunakan dapat menggunakan bibit ikan diantaranya ikan lele, patin nila, mas, bawal, dan mujair.
Berikut ini merupakan cara pembuatan aquaponik mini dengan tanaman biji kangkung dan ikan lele.
- Lubangi bagian bawah ember dengan solder kemudian pasang keran air
- Lubangi tutup ember dengan solder, sesuaikan dengan ukuran gelas plastik dan mengelilingi tutup ember
- Lubangi bagian tengah tutup ember dengan solder untuk lubang memberi makan ikan
- Lubangi bagian bawah gelas plastik menggunakan solder
- Isikan rockwool/sabut kelapa hingga mencapai 1/4 gelas plastik dan susun bibit kangkung atau sawi di dalam gelas plastic
- Masukkan gelas plastik yang telah berisi bibit ke dalam lubang pada tutup ember
- Isi ember dengan menggunakan air, kemudian masukkan benih ikan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H