Mohon tunggu...
nana undus
nana undus Mohon Tunggu... Guru - pencinta pendidikan daerah pedalaman

Nama Lengkap : Viktor Sekundus Juru Tempat Tanggal Lahir : Detusoko, 10 Oktober 1992 Menyelesaikan Sekolah Dasar Pada Tahun 2004 Di SDK Marsudirini Detusoko. Sekolah Menengah Pertama di SMPK Marsudirini Detusoko. Melanjutkan Studi ke SMA Seminari St. Yoh. Brekmans Mataloko. Tamat pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Ende tahun 2011. Pada Tahun 2011, sempat mengenyam pendidikan di Universitas Flores. Pada Tahun yang sama, melanjutkan studi S1 ke Universitas Negeri Makassar. Pada Tahun 2016 mengikuti program pendidikan profesi guru. Saat ini mengabdikan diri sebagai Guru Garis Depan di pedalaman Manggarai Timur. Suka dengan hal-hal unik yang dilakukan oleh anak didik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pramuka: Ekstrakurikuler Wajib di Sekolah

14 Agustus 2019   15:47 Diperbarui: 24 Juni 2021   09:26 3289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pramuka: Ekstrakurikuler Wajib di Sekolah. | dokpri

Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang berarti jiwa muda yang suka berkarya. Pada Tanggal 14 Agustus 1961 Gerakan Pramuka diperkenalkan secara resmi kepada masyarakat. Setiap  tanggal 14 Agustus kita merayakan hari ulang tahun Gerakan Pramuka. Gerakan Pramuka kita memiliki prinsip dasar yakni iman, taqwa; peduli terhadap bangsa, sesama hidup, dan alam; dan taat pada kode kehormatan Pramuka.

Ada dua tujuan Gerakan Pramuka. Pertama, Pramuka bertujuan membentuk peserta didik untuk memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat jasmani, dan rohani. Kedua, kepramukaan harus mampu membentuk peserta didik agar menjadi warga Negara Pacasilais, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna (wikipedia.org).

Pramuka dilambangkan dengan Tunas Kelapa. Tunas Kelapa menandakan bahwa Pramuka harus mampu berdiri kokoh, tumbuh tinggi, kuat, memiliki banyak manfaat bagi sesama.   

Pramuka tidak sekedar baris-berbaris. Pramuka juga bukan sekedar pengetahuan tentang tali-temali dan sandi-sandi. Pramuka adalah kegiatan yang menekankan pada keterampilan baris-berbaris, tali-temali, sandi dan keterampilan kepramukaan lainnya.  Melalui sejumlah kegiatan keterampilan kepramukaan peserta didik membentuk segenap karakter yang justru diperlukan di abad ini. Pramuka mengajarkan kedisipilinan, keuletan, semangat pantang menyerah, kebersamaan dan gotong royong.

Baca juga: Mewujudkan Karakter Pelajar Pancasilais melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka

Sedari awal, pembelajaran di kelas sangat kaku. Penerapan pembelajaran yang kreatif dan menarik menjadi kendala bagi para guru. Keterbatasan waktu dan target pencapaian kompetensi sangat tidak relevan. Kurikullum kita mengharuskan pencapaian kompetensi kognitif yang tidak sedikit. Di sisi lain waktu pembelajaran sangat minim. Anak bukan hanya perlu diberi bekal pengetahuan (kognitif), tapi juga keterampilan (skill).

Walaupun demikian, kegiatan kepramukaan tidak terlepas dengan kegiatan pembelajaran di kelas. Ada korelasi yang saling menopang antara kegiatan kepramukaan dengan pembelajaran di kelas. Di kelas anak-anak belajar tentang ilmu pengetahuan. 

Di Pramuka anak-anak belajar bagaimana mempertahankan karakter belajar tidak pernah henti dan tidak pantang menyerah. Karakter ini tidak bisa diajarkan kecuali dilatih melalui latihan yang terstruktur dan terjadwal. Kegiatan Pramuka dapat memenuhinya.

Sebagai bagian yang terintgrasi dalam sistem pendidikan nasional, Pramuka merupakan bagian dari kegiatan ekstrakurikuler di luar jam belajar di kelas (intrakurikuller). Sebagaimana yang dimaksud dengan kegiatan ekstrakurikuler dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia No  62 tahun 2014 "kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan".

Baca juga: Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler

Pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib di sekolah dasar dapat membantu mengembangakan kemamampuan psikomotor, afektif, dan kognitif secara terpadu. Kegiatan kePramukaan adalah kegiatan yang mengedepankan kemampuan kognitif yang baik, dan gerakan psikomotorik yang cepat dan tangguh. Di kepramukaan  materi yang dibelajarakan adalah materi terapan, praksis, low theory. 

Melalui permainan mereka belajar kekompakan dan kerjasama tim | dokpri
Melalui permainan mereka belajar kekompakan dan kerjasama tim | dokpri
Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional (Pasal 2 Permendikbud No 62 Tahun 2014). Berbeda dengan tujuan pembelajaran di kelas yang menekankan pada penguasaan kognitif. Ujian pada kepramukaan adalah ujian penguasaan keterampilan. Ujian pembelajaran di kelas adalah ujian penguasaan ilmu pengetahuan.

Kedepan anak-anak akan berkarya tidak hanya dengan mengandalkan kekuatan akademik yang mereka miliki. Basis akademik akan menjadi tidak berguna tanpa skill dan kemamampuan untuk bekerja sama yang kuat; sikap pantang menyerah; sikap untuk tidak kaku pada apa yang ada; sikap untuk selalu berupaya menemukan jalan dan cara yang baru. Dengan kegiatan ekstrakurikuler Pramuka pengetahuan akademik yang dibentuk di kelas diperkuat dan dipertegas.

Baca juga: Urgensi Kegiatan Ekstrakurikuler di Tengah Pandemi Covid-19

Anak-anak adalah wajah kreatif yang terkadang tak terjangkau oleh kaum dewasa, para guru sekalipun. Persoalannya mereka tidak punya media untuk membongkar seluruh kreatifitas yang mereka miliki. Orang tua, para guru, Pembina Pramuka  wajib menyediakan media untuk pengembangan kreatifitas.  Sesungguhnya anak sedang belajar dengan serius ketika bermain dan berlatih. 

Ini perlu diperhatikan dan sekaligus menjadi penenkanan dalam pembinaan kegiatan ekstrakurikuler. Di Pramuka anak-anak bermain sambil belajar. Mereka aktif membentuk sebuah pengetahuan baru. Pengetahauan tentang karakter yang kuat dalam diri mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun