Budaya pop mengusulkan bahwa kesukaan perempuan pada warna merah-jambu bersifat budaya (nurture). Dalam jurnal Current Biology akhir Agustus 2007, Anya Hurlbert dan Yazhu Ling di Newcastle University, Inggris, memperlihatkan bahwa kecenderungan itu bersifat biologis (nature), bukan budaya.
Pola kesukaan pada warna merah-jambu merupakan cerminan otak yang cenderung feminim. Semakin feminism otak (tak peduli pada jenis kelamin si empunya), semakin erat kesukaan pada warna ini. Sifat ini dianggap punya kaitan engan peran perempuan sebagai pengunduh makanan pada masa purba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H