Mohon tunggu...
Undari Sulung
Undari Sulung Mohon Tunggu... Administrasi - entrepreneurship

Saya adalah seorang entrepreneur yang memiliki semangat tinggi dan motivasi yang kuat. Sebagai mahasiswa, saya mampu menyeimbangkan antara studi dan pekerjaan. Sikap gigih Saya membuat saya tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan, sementara sifat independen membantu saya mengambil inisiatif dan bertanggung jawab atas perjalanan saya sendiri. Saya selalu mencari peluang untuk belajar dan tumbuh, baik dalam bisnis maupun dalam pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Merajut Asa dengan Rasa: Kisah Owner MangOne Omset Capai 400 Juta

19 Oktober 2024   11:02 Diperbarui: 19 Oktober 2024   11:07 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagram / @mangonemendalo

**Merajut Asa dengan Rasa: Kisah Owner MangOne, Omset Capai 400 Juta**


Di balik kesuksesan sebuah usaha, selalu ada cerita perjuangan yang menginspirasi. Salah satunya adalah kisah Irwan Efendi, seorang pria kelahiran Medan berusia 32 tahun yang sukses merintis MangOne, sebuah usaha kuliner yang kini mampu meraup omset hingga 400 juta rupiah per bulan. Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Jambi ini membuktikan bahwa cita-cita tidak selalu sejalan dengan jurusan pendidikan, namun bisa diraih dengan kerja keras dan kegigihan.

Awal Mula Perjalanan MangOne

Irwan, yang akrab disapa One oleh teman-temannya, memulai perjalanan usahanya dari sebuah kantin di Fakultas Pertanian Universitas Jambi. Modal awalnya berasal dari beasiswa Bidikmisi yang ia terima selama kuliah. Meski latar belakang pendidikannya di bidang ekonomi, Irwan justru menemukan minat besarnya dalam dunia kuliner saat bekerja sebagai asisten koki di sebuah rumah makan selama menjadi mahasiswa. Dari situlah muncul ide untuk memulai usaha sendiri.

MangOne, yang nama uniknya terinspirasi dari panggilan akrab "One", awalnya didirikan bersama sahabatnya. Namun, karena perbedaan visi dan misi, keduanya akhirnya memutuskan untuk menjalankan usaha masing-masing. Meski begitu, MangOne tetap bertahan dan tumbuh pesat di bawah kendali Irwan.

Promosi Sederhana, Hasil Luar Biasa

Ketika MangOne berdiri pada tahun 2013, media sosial belum sepopuler sekarang sebagai alat promosi. Irwan memulai langkahnya dengan cara sederhana, yaitu dari mulut ke mulut dan menempel poster di mading-mading kampus. Target pasarnya jelas: mahasiswa yang selalu mencari makanan enak dengan harga terjangkau. Dengan harga menu yang berkisar antara 10 ribu hingga 25 ribu, MangOne berhasil menarik perhatian para mahasiswa.

instagram / @mangonemendalo
instagram / @mangonemendalo
Selain promosi, kunci sukses MangOne terletak pada ketekunan Irwan dalam belajar masak. Ia rajin mencoba dan mengembangkan berbagai resep, bahkan sambil terus bekerja di restoran lain untuk memperkaya pengalaman kulinernya. Hal ini menjadikan MangOne menawarkan lebih dari 50 jenis makanan dan minuman, yang selalu disukai oleh para pelanggannya.

                                                                                                           

Tantangan dan Kesuksesan

Tantangan terbesar Irwan saat memulai MangOne adalah bagaimana ia harus belajar memasak dari nol. Namun, berkat tekadnya yang kuat dan kemauan untuk belajar, ia mampu menghadapi semua hambatan tersebut. Ia juga sering mencicipi makanan dari restoran lain untuk mendapatkan inspirasi dan mengadaptasinya ke dalam menunya.

instagram / @mangonemendalo 
instagram / @mangonemendalo 
Kini, MangOne telah berkembang pesat. Dengan omset harian mencapai 13 hingga 15 juta rupiah, Irwan mampu meraih pendapatan bulanan sebesar 390 hingga 450 juta rupiah. Ini adalah pencapaian yang luar biasa, mengingat usaha ini bermula dari pendapatan harian yang hanya 400 ribu rupiah.

Tips Sukses ala Irwan Efendi

Dalam wawancara, Irwan memberikan beberapa tips penting bagi mereka yang ingin terjun ke dunia wirausaha. Pertama, ia menekankan pentingnya 

**kesabaran**. Menurutnya, menjalankan usaha tidak bisa instan, dibutuhkan waktu untuk tumbuh dan berkembang. Kedua, ia selalu menekankan untuk **terus belajar**. Pengalaman dan pengetahuan baru sangat penting dalam meningkatkan kualitas produk dan layanan. Dan yang ketiga, jangan pernah menyerah dan harus tetap **konsisten**. Ia menekankan bahwa banyak orang hanya melihat hasil akhirnya, padahal proses panjang di baliknya adalah yang paling penting.

Kisah Irwan Efendi dan MangOne adalah bukti nyata bahwa merajut asa dengan rasa bisa membawa kesuksesan besar. Dari awal yang sederhana hingga menjadi pengusaha sukses dengan omset ratusan juta, Irwan telah menunjukkan bahwa dengan ketekunan dan kerja keras, impian bisa menjadi kenyataan.

instagram / @mangonemendalo
instagram / @mangonemendalo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun