Mohon tunggu...
Undang Koswara
Undang Koswara Mohon Tunggu... Guru - Guru

Teacher, Penulis, Pembicara seminar, MC, Moderator, Pelatih Renang, Wasit Juri Pencak Silat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dapat Ide Menulis Itu Mudah

17 Oktober 2019   18:02 Diperbarui: 17 Oktober 2019   18:23 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sering kita mendengar orang ingin menulis namun selalu dibarengi dengan perkataan "Darimana aku mulai nulisnya." atau "Aku tidak ada ide untuk menulis, mau menulis apa?".   Pernyataan itu seolah merupakan kebuntuan dalam berfikir. Menulis merupakan kegiatan yang sudah lama dipelajari oleh manusia, ketika di Sekolah Dasar (SD) kita belajar membaca dan menulis.

Pada pembelajaran Bahasa Indonesia kita sering disuruh oleh guru untuk membuat sebuah karangan, biasanya para guru memerintahkan menulisnya sebanyak selembar atau lebih. Tugas  menulis selain di SD juga selalu didapatkan oleh para pelajar oleh gurunya untuk membuat makalah dan tugas-tugas lainnya banyak yang berupa tulisan.

Ketika di perguruan tinggi atau menempuh S1 pasti pembuatan makalah sebagai tugas mata kuliah didapatkan. Mendapatkan tugas pembuatan makalah ini merupakan sebuah latihan untuk menulis, jadi ketika kita lulus dari perguruan tinggi maka seharusnya kita sudah lancar membuat suatu tulisan.

Sewaktu kita belajar dan mendapatkan tugas untuk membuat makalah memang guru atau pun dosen telah menentukan materi yang harus dibahas Dalam pembuatan makalah tersebut. Menulis tanpa perintah memang memerlukan sebuah ide yang didapat oleh diri sendiri, mengasah diri menemukan ide untuk menulis harus dilatih. 

Ide sebenarnya baik bagi penulis, namun ketika kita bergantung pada ide maka terkadang menulisna jadi jarang atau terhenti, apalagi bagi mereka yang baru ingin belajar menulis. Ada sebuah buku yang cukup menarik membahas masalah menulis pada intinya tulis  apasa saja jangan banyak berteori dan berkonsep, sebab pada intinya ketika kita ingin bisa menulis maka menulislah.

Keterampilan menulis harus dilatih, membiaskan menulis setiap hari akan menjadikan kita mahir dalam menulis, menulis itu sebenarnya sama dengan berbicara diperlukan latihan yang rutin, seorang da'i pandai di atas mimbar itu disebabkan dia itu latihan terus menerus, para penulis terkenal pun sama mereka itu hasil latihan bertahun-tehun tidak ujug-ujug lansung lancar.

mengawali latihan menulis itu bisa didasari dengan beberapa ide diantaranya

1. Pengalaman
Tulislah pengalaman kita sekemampuan kita, tidak perlu memperhartikan baik buruknya sebuah tulisan, memperhatikan EBI-nya atau aturan-aturan lainnya sebab ketika kita banyak berfikir tentang aturan-aturan kepenulisan itu menyebabkan kita berhenti dalam menulis karena takut salah. Biarkan aturan-aturan kepenulisan itu dipelajari sambil kita terus menulis, mungkin dengan berjalannya waktu kepenulisan dan aturannya akan terkuasai dengan baik.

2. Pekerjaan
Pekerjaan kita merupakan rutinitas sehari-hari yang pastinya pekerjaan ini akan dikuasai oleh kita. Menuliskan pekerjaan ini akan memudahkan kita dalam menulis, dari mana dimulai  menulis dan mengakhirinyanya.

3. Membaca
Ketika bertanya kepada para penulis tentang cara menjadi penulis yang hebat, maka jawabanna pasti banyak-banyaklah membaca. Membaca akan membuat pengetahuan dan kosa kata kita bertambah. Perbendaharaan kata yang kita miliki ini merupakan modal berharga dalam mengembangan sebuah tulisan, bukankah tulisan itu merupakan gabungan dari beberapa kata yang pada akahirnya menjadi beberapa paragraf.

4. Mendengarkan Ceramah
Mendengarkan berbagai ceramah atau kajian-kajian keilmuan akan memudahkan kita dalam menulis, pengetahuan yang kita dapatkankan dari para pemateri bisa kita tuliskan kembali dan  dikembangkan sehingga tulisan ini menjadi lebih berpariatif serta menjadi tambah berbobot karena kita tambahkan beberapa refensi yang kita miliki.

Ada sebuah teori yang sangat menarik untuk dijadikan pedoman kita yaitu sebuah hukum pareto, yaitu hukum 80/20 dimana 80% kejadian disebabkan oleh 20% penyebabnya, 80% jenis makanan maka itu berasal dari 20% bahan-bahan yang sama, dalam menulis kita mengacu pada hukum pareto maka apa yang kita tuliskan sebanyak 80 kata maka itu merupakan perulangan dari 20 kata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun