Mohon tunggu...
Unang Atmaja
Unang Atmaja Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar di Universitas Siliwangi

Menulis adalah latihan untuk memperkuat pikiran, membaca kunci untuk memahami dunia

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Menata Masa Depan dari Laut, Filosofi dan Inovasi Ekonomi Biru

17 Desember 2024   05:30 Diperbarui: 18 Desember 2024   18:18 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk Indonesia, ini bukan hanya mengenai tanggung jawab moral, tetapi juga kesempatan untuk memimpin dunia dalam menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan bisa berjalan beriringan.

Pada akhirnya, laut adalah cermin dari bagaimana kita memperlakukan planet ini. Jika kita melihatnya sebagai beban, maka kita akan kehilangan peluang besar. 

Namun jika kita memandangnya sebagai pusat kehidupan, kita dapat membuka babak baru dalam hubungan kita dengan alam---babak yang dipenuhi dengan harmoni, inovasi, dan harapan.

Pendekatan ekonomi biru semakin relevan menghadapi tantangan seperti perubahan iklim dan eksploitasi laut yang berlebihan. 

Seperti dicatat oleh laporan IPCC (International Panel on Climate Change), peningkatan suhu air laut telah secara signifikan memengaruhi ekosistem laut, termasuk menurunkan tingkat produktivitas ikan dan menyebabkan kerusakan terumbu karang.

Yakinlah, di balik banyak tantangan, terdapat peluang besar yang dapat dioptimalkan dengan inovasi berbasis filosofi ekonomi biru. Dalam pandangan Pauli, solusi ada di depan mata kita, namun seringkali kita gagal melihatnya. 

Menurutnya laut yang meliputi lebih dari 70% permukaan bumi, menawarkan potensi yang tak terbatas jika dikelola dengan bijak. Kisah inspiratif dari Kabupaten Wakatobi merefleksikan filosofi yang dikemukakan Pauli. 

Dengan memanfaatkan potensi ekowisata, masyarakat lokal tidak hanya mampu merehabilitasi terumbu karang tetapi juga meningkatkan pendapatan mereka. Pendekatan ini menunjukkan bahwa keberlanjutan bisa menjadi sumber kesejahteraan, tidak hanya untuk generasi saat ini tetapi juga untuk masa depan.

Menuju Masa Depan Ekonomi Biru

Bayangkan bumi tempat setiap langkah maju tak hanya menguntungkan manusia, namun memuulihkan alam. Di mana limbah bukan lagi beban melainkan sumberdaya berharga. 

Di sanalah visi masa depan ekonomi biru memanggil kita---masa depan tak saja berkelanjutan tetapi serasi dan berinovasi. Menuju masa depan biru bukan perjalanan mudah. Dihadapkan tantangan besar dari kebiasaan lama susah diubah hingga perlu mencipta teknologi baru yang mendukung harmoni antara alam dan ekonomi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun