Untuk memperoleh pengetahuan, setiap manusia harus melalui tahap demi tahap agar dapat mencapai pengetahuan tersebut. Sebagai contohnya, anak usia 6 tahun tidak mungkin mempelajari geometri sebelum ia belajar berhitung terlebih dahulu, begitu seterusnya sampai anak-anak dapat mengaktualisasikan seluruh potensinya sesuai dengan kompetensi dan kualitas masing-masing.
Di Indonesia, penulis belum mendapatkan akar filsafat pendidikan yang kuat, atau lebih khususnya dengan pendidikan Islam. Semua pendidikan hanya berbasis pada dengan teori dan praktis, namun secara filosofis masih belum memberikan banyak kajian pemikiran-pemikiran dasar tentang nilai-nilai pendidikan yang komprehensif pada ranah spiritual dan material.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H