Mohon tunggu...
Nurhasanah Munir
Nurhasanah Munir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Taruna

I'm a dreamer and wisdom seeker// Ailurophile// write to contemplate

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

CFD di Ibu Kota Kini Terusik Aktivitas Menjengkelkan

31 Juli 2016   18:20 Diperbarui: 31 Juli 2016   22:40 1203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi tadi saya bersepeda dengan abang dan dua keponakan menuju kawasan Car Free Day (CFD) Jl. Sudirman – Jl. MH. Thamrin. Rute yang kami tempuh dari rumah adalah Jalan Kebayoran Lama – By Pass Permata Hijau – Jalan Asia Afrika masuk ke area Gelora Bung Karno dan selanjutnya kami tiba di Gerbang Gelora Bung Karno yang berhadapan dengan Gedung Mapolda Jaya.

Saya senang melihat lautan masyarakat Jakarta yang sedang berolahraga sambil menikmati cuaca cerah dan sengat hangat mentari. Saya dan abang sengaja mengajak dua keponakan karena baru kali pertama mereka bersepeda sejauh ini. Saya tidak dapat menghitung secara pasti, kalaupun saya boleh memperkirakan, antara warga yang berjalan kaki atau bersepeda sama banyaknya. Dari mereka juga ada yang membawa binatang peliharaan yang populer, apalagi kalau bukan anjing yang terdiri dari berbagai macam spesies, anjing-anjing tersebut tampak menikmati suasana CFD.

Saking padatnya “lalu lintas” karena masyarakat yang berolahraga memenuhi  jalan sepanjang kawasan CFD, kami berempat sempat terpisah jarak yang jauh, dan sesekali harus bersabar mengantre untuk mendapatkan celah sehingga tidak menabrak warga yang berjalan kaki atau yang bersepeda.

Di kanan dan kiri jalan saya lihat beberapa warga ada yang sedang beristirahat, sepedanya dipasang standar, dan sibuk dengan ponselnya. Ada lagi seorang ibu yang sedang membelikan anaknya susu kedelai, mungkin untuk membuat anaknya semangat berolahraga, saya membatin.

Nah, tiba di depan gedung Bank BRI atau yang berseberangan dengan Kampus Atma Jaya sudah tampak barisan lapak—lapak pedagang yang menjajakan aneka barang; dari kaos kaki, akesoris untuk anak-anak,  aneka macam minuman dan makanan, sampai tongsis (tongkat narsis). Buat saya yang melihatnya, saya kurang setuju dengan pemandangan tersebut karena kawasan CFD tidak lagi terlihat rapi dan tertib, ditambah lagi teriakan para pedagang yang terdengar bersahutan untuk menarik calon pembeli.

Ya, jika hanya pedagang minuman saya pikir masih bisa dimaklumi karena bagi warga yang tidak membawa minum dari rumah bisa membelinya, tapi dengan benda-benda yang sama sekali tidak berhubungan langsung dengan kegiatan CFD, alamak... saya benar-benar tidak mengerti.

Keheranan saya bisa terobati sedikit dengan pemandangan lain yang tidak kalah menarik, saya sempat memotret warga-warga Jakarta yang serius berolahraga. Namun, gambaran yang menarik hati itu harus terhenti dengan kemunculan ondel-ondel, aneka badut dengan tokoh kartun, pocong dan kuntilanak. Apa maksudnya semua ini? – Saya menggerutu berkali-kali, rasanya tidak pantas sekali boneka-boneka raksasa itu menghiasi kawasan CFD.

Dan pada kenyataannya saya harus dikejutkan lagi dengan fakta bahwa mereka tidak hanya menghibur warga yang sedang berolahraga, tapi juga mengedarkan kaleng kosong dengan harapan para warga dapat memberikan sejumlah uang. Wah...menurut saya hal ini sudah tidak bisa ditoleransi lagi. Bukankah kita berolahraga supaya bisa mendapatkan energi baru dan positif yang didukung oleh suasana yang kondusif? Belum lagi ditambah dengan warga-warga yang paling bodoh lainnya, seperti merokok sambil bersepeda dengan santai tanpa ada rasa peduli kepada orang-orang di sekelilingnya.

Jika saya ditanya apa yang saya inginkan, maka jawabannya adalah saya ingin kawasan CFD bebas dari pedagang yang menjajakan barang-barang  yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan olahraga. Semoga PEMDA DKI khususnya yang terkait langsung untuk mengatur CFD lebih mementingkan warga yang ingin hidup sehat dengan suasana yang dapat memberikan energi baru nan positif tanpa ada gangguan. Peraturan yang bisa menjadikan CFD sebagai satu-satunya tempat “elit” dan khusus buat semua warga DKI yang berolahraga, dan menindak tegas mereka yang merokok di semua area CFD, karena jika tidak demikian maka CFD bukan lagi tempat untuk berolahraga tapi untuk berjualan dan lain-lain yang sama sekali tidak penting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun