Mohon tunggu...
Nurhasanah Munir
Nurhasanah Munir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Taruna

I'm a dreamer and wisdom seeker// Ailurophile// write to contemplate

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Siapapun Gubernurnya, Saya Tidak Peduli!

30 Juli 2016   13:44 Diperbarui: 30 Juli 2016   22:22 2231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bidang politik memang bukan bidang saya, tapi saya merasa sebagai warga negara  khususnya warga DKI Jakarta mau atau tidak mau, langsung dan tidak langsung terlibat dalam pusaran arus politik yang selalu bergulir. Ditambah lagi dengan adanya pelaksanaan PILKADA DKI pada tahun 2017 nanti.

Semua hal yang terkait dengan pilkada selalu ramai diperbincangkan, diperdebatkan, dan diperhitungkan. Oleh karena itu, saya mengambil bagian pada hal yang sangat penting bagi saya seperti hak-hak dasar. Bagi setiap warga seperti saya yang baru melek dunia politik, menganggap kepentingan politik selalu berujung pada kepentingan golongan, dan dengan sengaja melupakan golongan yang lain.

Dampak Politik bagi Kehidupan Saya

Mungkin suara pendapat ini tak akan berarti apapun, tapi setidaknya keresahan hati saya dapat tertuang dalam kata-kata yang bisa mengurangi ruang sesak dalam pikiran dan dada.  

Awal pertama saya menjadi simpatisan pilkada secara sukarela pada tahun 2012, saat Jokowi dan Ahok menyalonkan diri sebagai Cagub dan Cawagub DKI. Hal itu terjadi sebagai bentuk partisipasi saya pada perayaan demokrasi di kota kelahiran, maklum saja tahun-tahun sebelumnya saya masih belajar di luar kota, dan saya masih tidak peduli dengan apa yang terjadi di kota saya.

Melalui gerakan massif yang saya jumpai di berbagai lini masa tentang profil Cagub dan Cawagub yang masih terbilang baru menurut saya yang ketepatan baru sadar menggunakan hak politik. Saya mulai mencari tahu tentang sosok Jokowi dan Ahok serta berbagai hal yang berkaitan dengan keduanya, ditambah dengan opini para pakar dan publik. 

Photo: Dok. Pribadi II pada Tahun 2012 - Pilkada DKI Putaran I, saya mendapat kesempatan untuk bertugas di TPS
Photo: Dok. Pribadi II pada Tahun 2012 - Pilkada DKI Putaran I, saya mendapat kesempatan untuk bertugas di TPS
Sebuah kesimpulan sudah saya dapatkan, dan saya mantap mendukung mereka baik lahir dan batin. Kemenangan pun didapat, ada rasa puas yang memenuhi diri saya, tatkala menyaksikan pilihan saya dinyatakan resmi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012 – 2017.

Hingga suatu massa dimana karir Jokowi sebagai Gubernur DKI harus kandas ditengah jalan karena dicalonkan sebagai Capres yang diusung PDI-P dan disandingkan dengan Jusuf Kalla. Lagi-lagi saya menggunakan hak politik untuk mendukung mereka berdua, dan saya merasa telah melakukan yang terbaik untuk menambah pengalaman hidup di masa kini, esok, dan nanti.

Photo: Dok. Pribadi II Saat Menjadi Simpatisan.
Photo: Dok. Pribadi II Saat Menjadi Simpatisan.
Dilema Seorang Awam

Sebagai seorang yang awam politik, saya tidak ingin dipusingkan dengan hal-hal yang dapat merusak politik itu sendiri. Saya masih percaya jika politik, politikus atau politisi memiliki tempatnya masing-masing. Jadi tanpa saya jabarkan pun pasti para pembaca sudah sangat mengerti perbedaan kata-kata tersebut.

Politik bagi saya seperti ruang publik yang bersih dan penuh dengan pelayanan bagus, dan warga atas nama haknya, kapanpun dan dimanapun dapat menggunakan ruang beserta pelayanannya. Katakan saja politik juga sebagai tempat belajar, dan saya sadar bahwa politik tidak sesederhana yang saya katakan tadi, tapi apa boleh buat, karena saya ingin melihat politik sebagaimana politik itu sendiri, tanpa ada kepentingan dan artifisial yang menempel pada tubuhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun