Mohon tunggu...
Nurhasanah Munir
Nurhasanah Munir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Taruna

I'm a dreamer and wisdom seeker// Ailurophile// write to contemplate

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

[Unlimited Dream] Menjadi Penulis Kreatif adalah Impian Saya

3 Mei 2016   13:51 Diperbarui: 10 Mei 2016   14:51 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu pula, dunia saya sangat dekat dengan kata-kata, menurut hasil test finger print yang saya peroleh, diri saya adalah seorang yang intuiting extrovert, tipe ini menganalisa bahwa saya adalah seorang yang memiliki otak kreatif, saya memiliki kecenderungan dalam “permainan kata.” Saya sangat senang menerjemahkan kata-kata bijak yang berasal dari dua bahasa asing seperti bahasa Arab dan Inggris, bagi saya kesenangan semacam ini dapat memuaskan batin, apalagi jika pesan yang ada didalamnya tersampaikan dengan baik kepada para pembaca.

1455843-10152809688003647-3210979031804641188-n-57282bddec9673961ba4bc5c.png
1455843-10152809688003647-3210979031804641188-n-57282bddec9673961ba4bc5c.png
Dok. Fanpage Facebook "ثقف نفسك"

"Barangsiapa yang memiliki akhlak dan budi pekerti, maka ia akan selalu hidup di hati selamanya"

Sepertinya apabila kita hidup tanpa membaca dan menulis tentu akan terasa kurang lengkap, karena dengan dua hal ini menjadikan dunia kita penuh makna. Meskipun begitu, keuntungan yang lain adalah sebuah tulisan akan bisa sangat efektif bilamana tulisan tersebut dapat mengubah cara pandang si pembaca pada hal yang lebih baik. Tulisan bisa berubah menjadi setajam pedang karena kekuatan di setiap kata. Tulisan dapat menginspirasi sehingga mampu menyebarkan nilai-nilai kebaikan pada sesama, disamping tulisan juga mampu mempengaruhi tingkah laku manusia juga. Tradisi keilmuan di atas bumi yang kita pijak ini, telah mengisyaratkan bahwa tulisan dapat melahirkan kekuatan, seperti seorang panglima yang memiliki ribuan prajurit. Tulisan memiliki daya, baik secara lahir maupun batin. Kita tentu mengetahui bahwa orang-orang hebat pendahulu kita dan orang-orang hebat yang masih hidup sampai sekarang, diantara mereka adalah pemilik kekuatan kata, mereka memiliki karya tulis yang luar biasa, sehingga banyak orang dipengaruhi oleh hasil pemikiran-pemikiran mereka.

10172600-10152825203223647-1798009761808442961-n-57282ca2dd9373f0056b81b8.jpg
10172600-10152825203223647-1798009761808442961-n-57282ca2dd9373f0056b81b8.jpg
Dok. Fanpage Facebook "ثقف نفسك""Putus asa seperti seorang yang mematikan lampu, kemudian ia mengadu bahwa ia tidak dapat  melihat jalan di hadapannya"

Oleh karena itu, sebagai usaha saya untuk menunjang impian menjadi penulis kreatif, saya kembali aktif menulis di media sosial pribadi saya, dan paling khusus adalah kompasiana. Kompasiana mampu menjadikan saya lebih produktif dan merasa dihargai oleh para kompasianer lainnya. Meskipun saya masih amatir, para kompasianer yang membaca tulisan saya pun tidak sungkan untuk memberi saran dan kritik terhadap tulisan-tulisan saya yang masih jauh dari kesempurnaan. Saya merasa kompasiana sebagai tempat yang paling bernilai untuk menampung ide-ide tulisan saya jika dibandingkan sosial media lainnya. Maka dengan kompasiana yang selalu memberi ruang dan gerak yang sedemikian luas agar saya bisa lebih kreatif dan inovatif dalam menulis, sehingga saya merasa semakin percaya diri. Saya masih perlu banyak belajar dari para penulis yang lebih berpengalaman, khususnya mereka yang benar-benar mengabdikan dirinya untuk menulis dan berbagi ide.

Saya ingin impian ini dapat membantu saya untuk melahirkan tulisan-tulisan yang memiliki spirit sehingga dapat menyentuh jiwa pembacanya, berkarakter segar dan juga mendidik. Saya berpendapat bahwa menjadi seorang penulis tidak terbatas ruang dan waktu, karena tulisan-tulisan yang muncul dari pemikiran yang jernih dari seorang penulis akan dikenal dan dikenang sepanjang masa. Menulis sama seperti mengabdi, menulis sebagai tanda rasa syukur kepada Tuhan bahwa tidak ada lagi makhluk yang menulis selain manusia yang memaksimalkan potensi dalam dirinya. Menulis berarti mengaktualisasikan pengetahuan dari dalam benaknya ke dunia di luar dirinya, kemudian lingkungannya. Menulis berarti membuktikan bahwa manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna bentuknya, kemudian manusia dapat memperhitungkan dirinya agar benar-benar terlihat memiliki nilai dan kualitas yang layak. Menulis juga dapat menjadi sarana untuk mengenal diri kita sendiri. Oleh karena itu, terkadang dari satu waktu, ide tulisan kita dapat berubah dengan cepat. Menulis juga dapat memancing kita untuk menggali potensi-potensi yang lain.  

Sejatinya menjadi penulis itu akan jauh dari nilai-nilai matrialistis, karena bukan itu tujuan seorang penulis yang idealis, ia hanya menuliskan apa yang terbersit dalam benaknya, ia hanya menuliskan apa yang dibisikkan Tuhan kepadanya. Saya pernah mengalami pengalaman yang tidak mengenakkan, sekitar lima - enam tahun yang lalu, saya memiliki sebuah naskah buku yang saya tulis dalam bahasa Inggris, buku tersebut saya peruntukkan untuk anak-anak yang memasuki usia sekolah formal, namun disayangkan ide tersebut diikuti oleh teman saya, sehingga ia lebih dulu menerbitkan buku dengan konsep yang sama dengan ide saya. Waktu berlalu, saya mendapat pelajaran yang berharga dari pengalaman tersebut. Jangan takut melangkah dan mengambil resiko, jika ingin meraih kesuksesan dan tau batas diri.

Sebuah tulisan ditulis bukanlah murni dari hasil pikiran manusia, setiap ide dalam tulisan merupakan bentuk kerahiman Tuhan kepada umat manusia, karena manusia memiliki akal yang menjadi pembeda dengan ciptaan Tuhan yang lainnya, khususnya kaum penulis yang selalu mengasah daya pikir dan olah rasa untuk menulis sesuatu yang benar-benar berharga. Saya mungkin tidak memiliki impian secantik dan seindah yang lain, saya hanya ingin mewujudkan impian menjadi penulis ini agar tidak tergerus oleh zaman. Sehingga anak-cucu saya bisa mewarisi bakat ini, dan berupaya untuk melakukan hal yang sama seperti yang saya lakukan sekarang.

Menjadi penulis bukan ingin terlihat keren dan populer, karena menjadi penulis adalah sebuah pengabdian yang mulia. Jika kita menyadari bahwa ada hubungan yang erat antara Tuhan, manusia dan alam, maka salah satu manusia itu adalah penulis. Penulis sejati memiliki integritas dan loyalitas terhadap Tuhan dan makhluk-Nya, ia bertanggungjawab untuk menyampaikan suatu kebenaran dan mendatangkan kebaikan. Menyadari bahwa dirinya menulis bukan untuk siapapun atau apapun, tapi ia menulis sebagai wujud dari pengabdiannya kepada Tuhan yang telah memberi nikmat dalam kehidupan.

1557527-237506866600108-4864773836952173418-n-57289f7f327a615b098efdbe.jpg
1557527-237506866600108-4864773836952173418-n-57289f7f327a615b098efdbe.jpg
Dok. Boky Rumuar, berdiri sebelah kanan saya.  Berpose bersama para mahasiswi usai pelantikan pengurus Organisai Bahasa Arab (Ahbab Al-Lughah) di Kampus Sekolah Tinggi Filsafat Islam (STFI) Sadra, Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun