"Allahuakbar, Na! Betapa kagetnya aku ketika membuka amplop di rumah. Isinya tiga ratus lima puluh ribu." Cerita Lala  "Allah langsung ganti tunai pada malam ini, 7 kali lipat Na."Â
Lihatlah, betapa Allah SWT tidak pernah mengingkari janjiNya. Padahal kata Lala pada saat itu, setan tidak ada hentinya membujuk, "jangan, nanti kalau ada apa-apa di jalan gimana."
***
Itu baru efek berbagi perorangan, bayangkan kalau kita Donasi melalui sebuah lembaga, betapa banyak orang yang merasakannya manfaatnya.
Setiap Donasi yang dikumpulkan dari berbagai individu lalu dibagikan kepada kelompok atau individu yang membutuhkan. Dari hanya membantu kesusahannya sampai menjadikannya mandiri melalui sebuah pelatihan beserta modal usaha untuk memulai.
Banyak sekali orang yang membutuhkan terbantu dengan berbagai lembaga filantropi Islam. Salah satunya adalah lembaga Dompet Dhuafa.
Seperti cerita bapak Sugiyatna, pria berusia 47 tahun. Suatu kecelakaan pada tahun 2002 membuatnya lumpuh walau berbagai pengobatan telah dilalui.Â
Awal 2019, ia memutuskan untuk ikut pendirian pelatihan dan Institut Kemandirian Dompet Dhuafa. Disana, ia berhasil belajar mengenai reparasi handphone dan berbagai ilmu lainnya. Dari sana, ia tertarik untuk membuat sepeda motor modifikasi yang bisa digunakan para disabilitas. Alangkah kagetnya ia ketika mengetahui harganya. Akhirnya ia putuskan untuk membuat sendiri. Bermodal sedikit kemampuan mengelas, ia berhasil. Setelahnya orang-orang mempercayai nya untuk membuat motor modifikasi.Â
Dengan semangat berbagi, akhirnya bapak Sugiyatna kembali mandiri seperti sediakala.