3. Telah berulang kali gagal dalam upaya mengontrol, mengurangi, atau berhenti berjudi.Â
4. Preokupasi terhadap judi (contohnya: terus menerus memikirkan pengalaman judi lampau, ketidakmampuan dalam membatasi atau perencanaan judi berikutnya, memikirkan bagaimana cara mendapatkan uang dengan berjudi).Â
 5. Sering berjudi ketika merasa tertekan (contohnya: cemas, merasa bersalah, tertekan dan tidak berdaya).Â
6. Setelah kalah berjudi, sering kembali dilain hari untuk membalas kekalahan Â
7. Berbohong untuk menyembunyikan sejauh mana keterlibatan dengan perjudian.
 8. Telah membahayakan, kehilangan hubungan yang berarti, pekerjaan, Pendidikan, kesempatan berkarir karena judi.Â
9. Bergantung pada orang lain untuk mendapatkan uang guna membebaskan diri dari situasi keuanagan yang parah akibat berjudi.Â
B. Perilaku berjudi lebih baik tidak ditegaskan oleh episode manik
 Spesifik jika:
 Episodik: Dijumpai kriteria diagnostik lebih dari sekali, dengan gejala yang menurun antara periode judi patologis setidaknya selama beberapa bulan. Â
Persisten: Mengalami gejala yang berkelanjutan untuk memenuhi kriteria diagnostik selama beberapa tahun.Â