Pelaksanaan KKM UIN Maliki Malang yang saya jalani kemarin terletak di Dusun Wiyurejo, Desa Wiyurejo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Pada kelompok saya salah satu program kerja yang paling mengesankan menurut saya yaitu kegiatan mengajar dan juga kegiatan bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Pada kelompok saya dan teman-teman, kami membagi tugas ada yang mengajar di SD, RA dan  juga TPQ. Lebih tepatnya di SDN 01 wiyurejo dan RA Al-Ishlah wiyurejo. Dan pada saat itu saya bertugaskan di RA Al-Ishlah Wiyurejo, perasaan saya antara senang dan bingung pada saat itu, bagaimana sikap yang harus saya lakukan kepada anak-anak yang masih sangat kecil dan pastinya anak kecil tidak boleh dilarang karena memang dunianya masih dunia bermain bukan belajar.
Pada hari pertama kami mengadakan semacam bimbel dikarenakan pada saat itu mereka sedang berlibur akhir tahun, bimbel tersebut ditujukan untuk anak-anak sekitar  yang dihadiri oleh siswa tk maupun sd sekitar, dan merekapun sangat antusias atas kehadiran kami. Pada saat itu saya mengajar anak kelas 2 sd yang tergolong masih suka bermain, jadi disitu saya belajar untuk sabar dan ikhlas untuk mengajar anak-anak. Kegiatan itu berlangsung selama satu minggu dan tibalah pada hari senin anak- anak sudah mulai masuk sekolah seperti biasanya.
Pada saat pertama kali saya masuk ke RA saya sangat senang sekali karena ini pengalaman pertama saya bertemu anak-anak dengan karakter yang berbeda-beda. Pada saat itu saya dan teman saya diberi wewenang untuk mengajar di golongan anak play group. Yang muridnya pada saat itu yang masuk ada 5 orang, 2 perempuan dan 3 laki-laki. Mereka sangat lucu sekali ada yang jail suka menggoda teman-temannya, ada yang aktif suka lari-larian, ada yang friendly kesemua orang, dan tentunya ada anak yang cuek. Pada saat itu kebetulan guru yang mengajar di kelompok play group ada acara yang diharuskan untuk meninggalkan anak-anak. Ini yang sangat terkesan bagi saya karena masih hari pertama kita mengajar tetapi sudah di biarkan sendirian tanpan ada guru yang mendampingin dan anak-anak masih belom beradaptasi dengan kita. Disitu saya dan teman saya merasa kewalahan karena anak-anak yang aktif sekali.Â
Kemudian pada kegiatan mengajar di SD disitu kami memfokuskan pada ekstrakulikuler banjari. Nah pada saat pertemuan ketiga kalinya teman-teman yang bertugas untuk melatih vokal anak-anak berhalangan hadir, dan disitu saya dimintai tolong oleh teman-temn untuk mengajari anak-anak tadi. Ini juga merupakan pengalaman pertama saya mengajar vokal kepada anak-anak yang belum pernah bertemu dengan saya. Dan juga saya tidak tahu bagaimana sebelumnya cara teman saya mengajarkan nya kepada mereka. Disitulah ada sedikit rasa canggung kepada mereka. Tetapi ya mengakalinya dengan sikap friendly saya kepada anak-anak itu dan mereka sangat tertarik kepada saya. Kemudian dimulailah saya mengajarkan sholawat kepada mereka. Disitu mereka terlihat sangat nyaman dan mereka mulai meminta saya menyanyikan lagu yang lainnya. Saya sangat senang sekali mereka dapat menerima saya dengan cepat.
Begitupun saat kami mengajar di TPQ terdekat dengan tempat tinggal yang kami tempati selama kkm. Mereka sangat antusias saat kedatangan kami disana dan kamipun mulai menyimak mereka membaca Al-Qur'an dengan kemampuan yang berbeda-beda kami dengan sabar membenarkan dan membenahi bacaan mereka. Sampai-sampai setiap hari makin banyak anak-anak yang datang untuk mengaji. Disisi lain saya terharu karena dengan keterbatasannya mereka masih mau untuk berangkat mengaji, meskipun di sana untuk program belajar mengajinya  masih kurang, dibandingkan dengan TPQ yang lainnya.
Tidak hanya kegiatan mengajar saja. Kami juga mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat, seperti istighosah, diba'an, waqi'ah an, burdahan, manaqiban dll. Warga disana juga sangat senang sekali atas kehadiran kami mereka menyambut dengan senang hati, dan telah menganggap kami seperti anak sendiri.Â
Hari pun terus berjalan hingga akhirnya ada di penghujung kami untuk berpisah dengan mereka. Dan saya masih ingat pada saat penutupan ada salah satu warga yang bertanya "mbak gausah pulang, kkm nya dirambah hari bisa gak, saya masih ingin belajar sholawatan ke mbak" dan masih terlintas dipikiran saya, ibuk yang mempunyai rumah yang kami tinggali selama kkm menangis saat acara sudah selesai memeluk saya dan 1 teman saya yang pada saat itu kami masih diluar membantunya. Beliau berpesan " semiga jadi orang sukses, dapat bahagiakan orang tua, pelajaran yang ada di ambil baikya saja, dan jangan lupakan ibuk, kalo ada waktu jangan lupa main kesini lagi" disitu air mata saya tidak dapat terbendung dan akhirnya pecah dan kamu saling berpelukan.
Terimakasih kepada semua yang telah terlibat dalam kkm kami, terutama warga sekitar yang telah membimbing kami, mengingatkan kami, menegur kamu dan selalu berbuat baik kepada kami, kami masih belum bisa membalas kebaikan mereka semua. Semoga kedepannya terus menjadi yang terbaik. Aamiin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H