Realita di lapangan, memilih pasangan untuk menikah bukan lagi sebab agamanya. Tetapi lebih kepada materi apa yang dimiliki oleh calon pasangan, dengan dalih "Hidup butuh uang bukan dengan cinta apalagi agama". Memang miris, tapi ini nyata.
Banyak pernikahan yang terjadi disebabkan oleh persoalan ekonomi dan politik. Anak perempuan yang berasal dari keluarga miskin akan didorong untuk cepat menikah agar tanggung jawab atau beban orang tua berkurang. Ada pernikahan yang dilakukan dengan sebab politik, dimana perempuan atau laki-laki menikah hanya untuk menaikkan status sosial mereka. Itulah mengapa, menikah untuk ibadah sudah seperti sebuah khayalan. Dibalik sebuah pernikahan nyatanya menyimpan misi keduniawian yang terselubung.
Pernikahan dengan dasar ekonomi dan politik menciptakan banyak persoalan, seperti;
Ada banyak kasus pasangan dewasa yang tidak jadi atau menunda pernikahan hanya sebab tidak mampu membiayai pesta pernikahan mewah dan kekinian.
Ada banyak kasus pasangan dewasa yang terpaksa berhutang untuk mengadakan pesta pernikahan mewah dan kekinian.
Ada banyak kasus juga pasangan yang tidak direstui oleh orang tua si wanita atau si pria hanya karena si calon pasangan bukan dari keluarga terpandang.
Ketiga kasus ini atau ribuan kasus serupa diluar sana, membuat pernikahan menjadi sesuatu yang berat untuk dilakukan. Disisi lain, kasus-kasus ini juga membangun anggapan bahwa kehidupan pernikahan adalah sesuatu yang menakutkan dan berat untuk dijalani. Adanya hal ini wajar jika banyak pasangan muda masa kini tidak tertarik untuk menikah, lebih senang berpacaran atau malah justru memiliki hubungan tanpa status dengan lawan jenis.
Tidak dipungkiri, semua rumah tangga membutuhkan materi. Tetapi, ada hal yang lebih penting dari aspek materi yaitu rasa cukup. Pasangan suami-istri yang memiliki rasa cukup membuat mereka menjalani kehidupan rumah tangga dengan tenang, nyaman dan bahagia. Menikah dengan seseorang yang kaya tidak menjamin kebahagiaan, begitu juga jika menikah dengan seseorang yang serba terbatas tidak menjamin akan sengsara. Semua ini adalah persoalan relatif, disinilah pentingnya rasa cukup dan syukur.Â
Rasa cukup dan syukur hanya akan muncul saat kita memiliki spiritualitas yang baik. Kerangka ini cukup mendukung ucapan Nabi SAW bahwa menikahlah dengan seseorang yang baik agamanya. Agama memang secara rasional tidak bisa mendatangkan hal-hal bersifat materi, tetapi agama akan membuat berapapun jumlah materi yang diperoleh akan terasa cukup.
Jangan sampai menggadaikan persoalan yang sakral seperti pernikahan hanya sebab keduniawian, memang terlihat begitu idealis. Tetapi banyak kisah diluar sana yang dapat dijadikan bukti bahwa pernikahan yang sudah diberkahi dengan kemapanan finansial juga mampu hancur juga, bahkan tidak jarang pernikahan pasangan yang sama-sama sudah mapan justru lebih mudah bercerai.Â
Mungkin karena mereka merasa finansial tercukupi jadi mudah saja melayangkan gugatan cerai tanpa banyak pertimbangan. Ada juga pasangan kaya dan terpandang belum satu-dua tahun menikah sudah memutuskan bercerai. Banyaknya kasus perceraian seperti ini semakin menurunkan kesakralan sebuah pernikahan, seakan pernikahan mudah untuk dilangsungkan dan mudah juga untuk diakhiri.
Melalui tulisan ini, saya berharap siapapun pasangan diluar sana yang sedang mengalami kesulitan untuk menghalalkan pasangan, tetap semangat. Pastikan pernikahanmu bukan karena persoalan ekonomi apalagi politik. Pernikahan itu suatu hal yang sakral dan personal, oleh sebab itu perjuangkan pernikahanmu dengan sebaik-baiknya perjuangan.Â
Tidak ada yang bisa menjamin dan memprediksi kehidupan rumah tanggamu, kecuali kamu sendiri. Baik dan buruk kehidupan rumah tangga berada dalam kendalimu bukan anggapan atau penilaian orang lain, sekalipun berasal dari anggota keluargamu. Mintalah pertolongan dan pertimbangan hanya kepada Allah SWT, sembari itu mulailah perbaiki diri sendiri mulai dari amal ibadahmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H