2. Menganggap saudara kandung sebagai pesaing yang mana harus dikalahkan dengan beragam cara. Apalagi persaingan ini didukung oleh kalimat terselubung orang tua, misal; "Anak ibu harus lebih sukses daripada anak yang ikut bapak", "Anak yang ikut ibu biasanya jauh lebih sukses daripada anak yang ikut bapak" ataupun sebaliknya.Â
Kalimat-kalimat ini membuat hubungan antar saudara kandung menjadi tidak sehat sebab perasaan cemburu, iri dan dengki dengan pencapaian saudara kandungnya menjadi jauh lebih kuat.
Orang tua memiliki peran besar untuk mencegah adanya dampak berkelanjutkan dari sibling rivalry. Oleh sebab itu, sudah sepatutnya orang tua mulai bersikap bijaksana.Â
Jangan sampai keputusan untuk bercerai menempatkan anak dalam posisi sulit dan juga menambah permasalahan dalam hidup anak. Sudah sepatutnya orang tua bersikap bijaksana dan memaksa diri untuk menurunkan ego demi anak-anaknya. Sebab, melihat orang tua bercerai adalah hal traumatis bagi anak, jadi jangan memberikan situasi-situasi traumatis lainnya hanya sebab ego dan tindakan tidak bijaksana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H