Hal ini bisa berbahaya sebab mereka akan mudah dimanipulasi dan diperalat, terlalu sering dimanupulasi dan diperalat membuat anak broken home mudah untuk kehilangan harga diri dan identitas diri.Â
Jika anak broken home menikah dalam kondisi seperti ini besar kemungkinan rumah tangga harmonis hanya menjadi sebuah angan-angan.
3. Kesiapan Intelektual
Ilmu memang hanya sebatas teori saja, tetapi dengan memiliki ilmu calon suami-istri, ibu-ayah akan jauh lebih mudah dalam menjalani kehidupan rumah tangga yang tidak selamanya manis.Â
Ilmu sebagai pedoman dan gambaran kasar dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Faktanya, ada banyak kasus perceraian disebabkan oleh ketidaktahuan hak dan kewajiban suami-istri, ibu-ayah. selain dengan membaca artikel dan buku-buku tentang pernikahan.
Ada baiknya juga mendengarkan pengalaman dari teman/saudara bahkan orang tua sendiri terkait dengan pengalaman menikah agar bisa mengambil pelajaran dan terhindar dari kesalahan yang sama.
Menjadi anak broken home memang tidak mudah, kadangkala kita bingung apa yang disebut "rumah" dan "keluarga". Dibalik semua kisah dan kenangan sedih yang dialami, anak broken home juga pantas untuk membangun keluarga yang hangat, menyenangkan dan harmonis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H