Islam adalah agama dakwah karena Islam tidak memusuhi, tidak menindas unsur-unsur fitrah. Islam mengakui adanya hak dan wujud jasad, nafsu, akal dan rasa dengan fungsinya masing-masing. Dakwah dalam pengertian amar ma'ruf nahi munkar adalah syarat mutlak bagi kesempurnaan dan keselamatan hidup masyarakat.
Dakwah merupakan tugas para bagi kita setelah Rasulullah SAW karena beliau adalah yang merupakan juru dakwah pertama semenjak agama Islam diturunkan. Banyak perintah Allah yang ditujukan kepada Rasullullah supaya melaksanakan tugas tersebut secara berkesinambungan, seperti firman Allah dalam QS. Al-Haj: 67 berikut ini:
....
".....dan serulah kepada (agama) Tuhanmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus"
Dakwah merupakan penyiaran agama dan pengembangan di kalangan masyarakat, seruan untuk memeluk, mempelajari dan mengamalkan ajaran agama. Dakwah merupakan pekerjaan yang sangat mulia bagi para rasul dan nabi Allah, sejak rasul pertama hingga rasul terakhir.
Berdakwah tidak cukup hanya dilakukan dengan lidah, tetapi juga harus praktekkan dalam bentuk perbuatan atau sikap. Berdakwah merupakan sesuatu yang sangat penting demi tercapainya tujuan dakwah Islam. Dalam hubungan ini, seorang pendakwah harus benar-benar memiliki akhlak yang terpuji sehingga dapat menjadi panutan bagi yang orang-orang yang didakwahinya. '
Agar dakwah berhasil, diperlukan berbagai elemen yang terkait dengan unsur-unsur dakwah yang merupakan satu kesatuan konsep yang utuh. Dimasa sekarang ini, seorang pendakwah untuk memperoleh dakwahnya tercapai dengan baik dan memang diterima oleh masyarakat atau majlisnya haruslah menguasai konsep-konsep dan metode yang matang dan sistematis. Disntaranya :
a. Dakwah tanpa Diskriminasi
Semestinya dakwah disampaikan dengan tanpa adanya diskriminasi antar sesama manusia atau bahkan sesama umat Islam sendiri, karena segala aspek keidupan manusia senantiasa dihadapkan dengan puralitas (keragaman). Maka keadaan seperti inilah kita harus menyadari dan memahami keragaman dan perbedaan. Dakwah memang betul-betul masuk diantara perbedaan tersebut agar kedua perbedaan mehamami dari tujuan dakwah tersebut.
b. memiliki Metode dakwah yang cocok untuk kalangan ummat
Karena manusia ini berbagai macam keragaman dan generasi, maka pendakwah memang harus bisa memilih metode yang cocok untuk digunakan berdakwah sepertinya :
- Media Sosial
Media sosial (medsos) telah menjadi fenomena yang semakin mengglobal dan mengakar. Keberadaannya nyaris tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Sebagai bentuk aplikasi dalam komunikasi secara virtual, media sosial merupakan hasil dari kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Media sosial banyak sekali digunakan manusia apalagi dikalangan generasi muda. Maka dengan media sosial ini sangat cocok dimasukan dakwah. Secara global, penggunaan medsos menunjukkan fenomena pertumbuhan yang sulit dihentikan. Begitu massifnya manusia dalam memanfaatkan internet dan jejaring sosial. Maka, tentu akan sangat efektif jika jejaring sosial digunakan sebagai sarana untuk menebar kebaikan (berdakwah).
- Al-Mauidzah al-Hasanah( Hikmah)
Prinsip-prinsip metode ini diarahkan kepada mad'u yang kapasitas intelektual dan pemikiran serta pengalaman spiritualnya tergolong kelompok awam. Dalam hal ini, peranan juru dakwah adalah sebagai pembimbing, teman dekat yang setia, yang menyayangi dan memberikannya segala hal yang bermanfaat serta membahagiakan mad'unya.
- Al-mujadalah al-ahsan(Berdialog)Al-mujadalah al-ahsan merupakan upaya dakwah melalui bantahan, diskusi, atau berdebat dengan cara terbaik, sopan, santun, saling menghargai, dan tidak arogan. dakwah melalaui ini sangat cocok diakalangan para cendekiawan dan pelajar
Dengan terlaksananya beberapa metode yang disampaikan bagi seorang pendakwah maka insya Allah akan tercapai tujuan dari dakwah tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H