"Harapannya mereka belajar budaya juga ya, budaya Indonesia di sana. Karena mereka akan bertemu mahasiswa BIPA dari seluruh Indonesia di Bali, jadi mereka bisa sharing berbagi budaya, berbagi pengalaman sewaktu di Bali," ungkap pelatih BIPA itu.
Kemudian, lanjutnya, nanti dapat menebarkan berita-berita baik atau kabar baik kepada teman-teman yang mereka temui di Bali ataupun kepada teman mereka di negara masing-masing atau di dunia, baik tentang Indonesia ataupun BIPA, dan terutama LBIPU sebagai lembaga bahasa yang mengajarkan BIPA di UMS.
Salah satu finalis Festival Handai Indonesia, Kanngeun dari Laos yang memilih lomba Bersurat mengungkapkan bahwa membutuhkan sekitar 3 bulan persiapan dari awal penulisan hingga menjelang final ini.
"Saya berlatih kosa kata, pelafalan, dan juga mendalami pemahaman untuk surat yang telah ditulis juga mengingat ingat kosakatanya," tuturnya.
Saat mempresentasikan nanti, di hadapan dewan juri Kanngeun akan memiliki waktu sekitar 5 menit untuk menjawab beberapa pertanyaan dari juri.
Melalui festival ini, mahasiswa asal Laos itu juga telah menjalin pertemanan baru dengan finalis-finalis lainnya.
"Saya sangat bersemangat karena ini pertama kalinya saya ke Bali, juga saya bertemu dengan teman-teman luar negeri yang dapat berbahasa Indonesia dengan lancar. Ini merupakan kehormatan bagi saya untuk dapat bergabung event ini di dalam hidup saya," ungkapnya dengan bahagia. (Maysali/Humas)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H