ums.ac.id, SURAKARTA -- Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) siap menyambut peserta Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah-'Aisyiyah (KKNMAs) dengan tema "UMKM Unggul, Stunting Menurun" yang di ikuti 46 Perguruan Tinggi Muhammadiyah/'Aisyiyah (PTMA). KKNMAs tahun 2024 yang akan dilaksanakan 29 Juli -- 12 September 2024.
Ketua Panitia KKNMAs, Prof. Dr. Kuswaji Dwi Priyono, M.Si., mengungkapkan pelaksanaan pada tahun ini merupakan KKNMAs ke-4 setelah pelaksanaan pertama di Universitas Muhammadiyah Mataram di Lombok, kedua di Universitas Muhammadiyah Makassar, dan ketiga di Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung.
"Alhamdulillah pada tahun ini UMS menjadi tuan rumah, dengan jumlah peserta 1.310 mahasiswa dari 46 PTMA di Indonesia," ungkap Kuswaji Sabtu, (27/7).
Nanti peserta akan disebarluaskan, lanjutnya, di 148 desa dengan rincian 77 desa di kabupaten Sukoharjo dan 71 desa kabupaten Karanganyar.
"Setiap desa akan diisi oleh 8-9 mahasiswa mahasiswa dari berbagai PTMA, dan kami usahakan tiap kelompok diisi dari kampus yang berbeda beda kecuali mahasiswa UMS. Mahasiswa UMS karena yang ikut banyak, jadi kemungkinan ada 2 mahasiswa di tiap kelompok," paparnya.
Ketua Panitia KKNMAs mengungkapkan persiapan sudah dilakukan sedemikian rupa dan pada tanggal 31 Juli nanti akan ada pembekalan secara offline di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS.
"Dilanjutkan pada tanggal 1 Agustus akan ada pelepasan mahasiswa seluruhnya di Edutorium UMS juga dan khusus untuk yang berlokasi di Kabupaten Sukoharjo akan langsung diantar ke desa-desa yang sudah terpilih," terang Ketua Panitia KKNMAs itu.
Dalam kegiatan KKNMAs nanti, tambahnya, akan ada 89 dosen yang mendampingi kelompok selama 40 hari pelaksanaan kegiatan.
"Bapak/Ibu dosen bersama perwakilan mahasiswa juga sudah istilahnya kulo nuwun atau istilahnya meminta izin kepada pihak desa yang akan menjadi lokasi kegiatan," ujarnya.
Hal ini diperkuat oleh salah satu dosen pendamping, Hardika Dwi Hermawan, S.Pd., M.Sc., bahwa dalam persiapan penyambutan mahasiswa KKNMAs 2024 ini dosen pendamping sudah mengikuti beberapa kali pendampingan dan bimbingan teknis dari Lembaga Pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Persyarikatan (LPMPP) UMS.
"Jadi karena UMS ini sebagai tuan rumah, kita tentu harus memperhatikan beberapa hal karena peserta PTMA se-Indonesia. Sehingga diharapkan kita menjadi tuan rumah yang baik. Kemudian kedua, kami memastikan program yang akan dijalankan sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tentunya sama dengan tema KKNMAs terkait UMKM dan stunting," ungkapnya.
Hardika menceritakan pengalaman saat berkunjung ke salah satu daerah Segoro Gunung di Karanganyar, dan sudah bertemu dengan pihak desa.
"Alhamdulillah mereka sangat welcome dan terbuka dengan pelaksanaan kegiatan ini, bahkan sudah ada yang menyiapkan tempat menginap mahasiswa KKNMas," tambah Dosen UMS itu.
Dosen UMS itu berharap, KKNMAs ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya karena kegiatan ini menjadi peluang yang luar biasa bukan hanya untuk UMS, tetapi PTMA untuk saling bertemu, berkolaborasi, dan mengaplikasikan ilmunya kepada masyarakat.
Selain itu, kegiatan ini dapat memberikan pengalaman praktis yang tentunya bukan hanya memberikan pengalaman praktis, tetapi juga pengalaman hidup untuk mengasah lifeskill terutama dalam keterlibatan bersama masyarakat.
"Kemudian yang paling utama, harapannya adalah mereka dapat menginspirasi mahasiswa lain bahwa ilmu yang mereka dapatkan ada tanggung jawab untuk dibagikan ke masyarakat," pungkasnya. (Fika/Humas)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H