ums.ac.id, SOLO - Gelaran Kontes Robot Indonesia (KRI) 2024 memasuki babak Seleksi Wilayah I & II. Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) selaku Tuan Rumah kontes mendapatkan apresiasi yang baik dari Ketua Juri KRI 2024.
Ketua Dewan Juri KRI 2024 Prof. Dr.Eng. Drs. Benyamin Kusumoputro, M.Eng., menyampaikan apresiasi tersebut kepada UMS, saat berada di venue KRI 2024 Edutorium UMS.
"Rasanya UMS memang hebat ya. Jadi pertama kali lihat gedungnya, gedung ini sebenarnya punya jebakan juga. Jebakan gedungnya mewah, pertanyaan berikutnya mampu tidak menjadi tuan rumah yang baik?" tanyanya.
Dia meneruskan, tapi ternyata ketika berinteraksi, Ketua Juri KRI 2024 itu yakin bahwa UMS bisa menjadi tuan rumah yang baik dan membuat suasana kontes robotika ini menjadi lebih meriah.
Berbicara mengenai robotika, dia menyampaikan bahwa sebenarnya Indonesia tidak terlalu kalah dengan di luar negeri. Hanya saja faktor perekenomian sedang sedikit runyam.
"Itu sebenarnya yang jadi konsen kita sebenarnya. Jadi jangan sampai, semangat tentang pengembangan keilmuan terutama di bidang otonomi, otonomus, robotik itu menjadi berkurang peminatnya," ungkap Benyamin.
Dia juga berharap dengan dilakukan kontes robot di UMS dapat mengangkat lagi atau menambah semangat.
Antusias mahasiswa untuk mengikuti kontes robot sangat bagus, hanya beberapa perguruan tinggi tidak mengirimkan tim karena faktor dana. UMS sendiri pada tahun ini mengirimkan empat tim pada divisi Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI); Kontes Robot SAR Indonesia (KRSRI); Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI); dan Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTMI).
"Sebenarnya kita ingin ada tim-tim robot lain karena sebenarnya ada 7 kategori. Kita sedang berusaha untuk mencari sponsor agar mereka juga terlibat. Jadi pendidikan di UMS ini tidak hanya sekedar dari sumber dana UMS, tapi bagaimana bisa menggandeng beberapa mitra agar mereka juga ikut terlibat di dalam pengembangan robotika ini," tutur Prof. Ihwan Susila, M.Si., Ph.D, Wakil Rektor III UMS.
Ihwan menyampaikan bahwa UMS sudah cukup intens berdiskusi dengan mitra untuk mengembangkan robot di Indonesia terutama di UMS.
"Ke depan kita akan support anak-anak yang memang mereka akan mengembangkan robot kategori baru karena kita hanya punya 4 dan kita mudah-mudahan tahun depan kita bisa 7 robot bisa diikuti. Tapi tentu ini tergantung juga dengan anak-anak, karena robot itu tidak sekedar cari robot atau bikin robot, tapi riset tentang robotika itu penting," ungkapnya.
Mahasiswa UMS disampaikan telah memiliki kemampuan untuk melakukan riset di bidang robotika sekaligus mengembangkan. Peranan dosen juga penting untuk membimbing mahasiswa untuk bisa mendapatkan prestasi tersebut.
UMS terus mengajak dosen-dosen terutama di Fakultas Teknik untuk Prodi Teknik Elektro maupun Teknik Industri untuk menjadi pembimbing atau pembina komunitas robot di UMS ini. (Maysali/Humas)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H