ums.ac.id, SOLO - Pada tahun 2029, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mempunyai visi untuk menjadi Pusat Pendidikan dan Pengembangan IPTEKS yang Islami dan memberi arah perubahan. Hal tersebut dibuktikan dari banyaknya Dosen dan Tenaga Pengajar yang memiliki Jabatan Fungsional sebagai Guru Besar yang dimiliki Kampus Islam Berkemajuan itu.
Berdasarkan data yang diperoleh dari laman resmi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI, https://lldikti6.kemdikbud.go.id, saat ini memiliki cakupan layanan sebanyak 230 Perguruan Tinggi yang tersebar di 29 kabupaten dan 6 kota yang berada di Provinsi Jawa Tengah.
Pada Dashboard LLDIKTI Wilayah VI, UMS menduduki puncak klasemen Dosen dengan Jabatan Fungsional. UMS memiliki 39 Dosen Guru Besar, 160 Dosen Lektor Kepala, 296 Dosen Lektor, 210 Dosen Asisten Ahli. Informasi ini diakses Jum'at, (5/4).
Rektor UMS, Prof., Dr., Sofyan Anif, M.Si., selalu mendukung dengan menanyakan kepada para dosen UMS perihal kenaikan jabatan Guru Besar.
"Hal itu karena UMS menargetkan pada tahun 2025 sebanyak 10% Dosen UMS sudah mempunyai gelar Guru Besar," ungkap Sofyan, saat menerima 3 Surat Keputusan (SK) dan 4 Penghargaan sekaligus dari LLDIKTI Wilayah VI.
Hal tersebut merupakan bentuk komitmen UMS dalam mencapai visinya, dimana pada tahun 2029 UMS menjadi World Class University dan salah satu indikatornya dilihat dari kualitas Sumber Daya Manusianya (SDM), yakni jumlah Guru Besar. (Yusuf/Humas)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H