ums.ac.id, PABELAN - Salah satu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dinyatakan lolos pada Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2024 dan berkesempatan belajar di Saint Petersburg University, Rusia.
IISMA adalah skema beasiswa dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia untuk mendanai pelajar Indonesia untuk program mobilitas satu semester di universitas ternama dan industri terkemuka di luar negeri. Menawarkan dua skema untuk mahasiswa sarjana dan vokasi, IISMA akan memperkenalkan mahasiswa Indonesia pada keragaman akademik dan budaya internasional.
Program beasiswa pertukaran mahasiswa ini didanai oleh pemerintah lewat Kemendikbudristek dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) serta Kementerian Keuangan. Beasiswa IISMA mencakup biaya pendidikan, asuransi kesehatan, tunjangan transportasi, hingga dana darurat.
Mahasiswa yang dimaksud ialah Muhammad Qadri Ramadhan yang berasal dari Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas Internasional Fakultas Agama Islam (FAI) UMS angkatan 2021.
Tentunya, Ia sangat bersyukur kepada Allah yang telah mengizinkan untuk bisa belajar ke Russia.
"Alhamdulillah, saya bersyukur dan terharu sekali dengan doa dan dukungan penuh dari orangtua dan pihak UMS, terutama Biro Kerjasama dan Urusan Internasional (BKUI), Kaprodi dan jajaran dosen PAI, serta para mentor dan rekan yang hebat. Saya juga langsung menghubungi pihak-pihak terkait untuk berterima kasih serta mencari informasi dan nasihat, juga membuat plan untuk mempersiapkan secara lahir dan batin untuk berangkat ke Russia, pada Bulan Agustus mendatang," ungkap Qadri yang ditemui pada Jum'at, (22/3).
Secara garis besar, Qadri selalu senang untuk belajar di dalam dan di luar kelas. Rasa keingintahuannya yang tinggi mendorong dia untuk menjemput kesempatan yang prospektif dan tidak takut untuk mencoba hal baru.
"Memperdalam dalam ilmu dan memperluas jejaring menjadi hal yang sangat menarik bagi saya. Program IISMA akan meningkatkan pemahaman lintas budaya dan mempersiapkan mahasiswa sebagai global citizen yang siap untuk berkontribusi untuk masyarakat," lanjut dia.
Ia juga memaparkan bahwa UMS memberikan tiga ranah pembekalan dan dukungan. Dukungan itu berupa mentoring, dukungan dana untuk tes bahasa inggris, serta dukungan moril dan mental.
Pada saat Mentoring, BKUI UMS menyediakan kesempatan mahasiswa calon awardee untuk berkonsultasi terkait dengan penjurusan dan melatih menulis essay. Pada dukungan dana untuk tes bahasa inggris, UMS memotivasi mahasiswa untuk mendapatkan skor tinggi dalam tes bahasa inggris International English Language Testing System (IELTS) atau Duolingo English Test, yang nantinya akan ada reimburse jika memenuhi syarat. Untuk dukungan moril dan mentalnya, Kepala Mobilitas, Staff BKUI, dan dosen jajaran program studi memberikan dorongan semangat dan motivasi untuk memaksimalkan persiapan para calon awardee.
Salah satu dorongan dari program IISMA ini adalah untuk mengambil mata kuliah/disiplin ilmu yang berbeda (Transdisciplinary) dari universitas asal.
"Maka dari itu saya tertarik untuk belajar terkait dengan bidang Ilmu komunikasi dan Sosial," lanjut dia.
Adapun mata kuliah yang akan diikuti adalah Intercultural Communication, Cultural Studies, Comparative Sociology, dan Corporate Social Responsibility and Business Ethics.
Menurut kalender akademik yang ada pada laman iisma.kemdikbud.go.id, pembelajaran akan berlangsung selama 27 Agustus 2024 -- 31 Januari 2025.
Qadri memberikan beberapa tips bagi yang berminat dan tertarik untuk mengikuti IISMA. Menurutnya, perlu mempertimbangkan segala resiko dan berani untuk menjemput kesempatan dan jangan takut untuk bertanya kepada senior, tetap optimis-realistis dan maksimalkan peluang.
Melatih bahasa inggris dapat dilakukan melalui membaca artikel atau buku dalam bahasa inggris, kemudian mendengarkan podcast atau video berbahasa Inggris. Setelah enjoy belajar bahasa Inggris, bisa masuk ke ranah persiapan intensif kepada tes kemampuan bahasa Inggris yang akan dipilih.
"Selain bahasa Inggris, bisa untuk mulai memahami dan refleksi terhadap diri sendiri, karena akan sangat membantu dalam penulisan essay. Lebih dari itu, kita juga direkomendasikan untuk membangun personal branding yang kuat dengan latihan menuliskan ide dengan journaling pengalaman ke LinkedIn atau ke platform media sosial lainnya," pungkasnya. (Yusuf/Humas)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H