Mohon tunggu...
Berita UMS
Berita UMS Mohon Tunggu... Penulis - Dikelola oleh Bidang Humas Universitas Muhammadiyah Surakarta

UMS Unggul Mencerahkan Semesta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengalaman Peserta Indo-Austy Selama di Indonesia Bersama LBIPU UMS

20 Januari 2024   09:48 Diperbarui: 20 Januari 2024   09:50 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ums.ac.id, SOLO - Setelah dua minggu mengikuti rangkaian kegiatan dari Program Indo-Austay melalui Program Bahasa Indonesia Penutur Asing (BIPA) yang dikoordinasi oleh Lembaga Bahasa dan Ilmu Pengetahuan (LBIPU) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), peserta program tersebut hari ini mengakhiri perjalanannya bersama UMS, Jumat (19/1).

Peserta Program Indo-Austay, Russell Ogden, Susan Denholm, Heather Meldrum, Judith Harbour, Francoise Levinson, dan Lester Levinson, sebelumnya terbagi ke dalam dua kelompok ketika mengikuti programnya. Kelompok pertama melakukan kunjungan dan kegiatan di Klaten, sedangkan kelompok kedua melakukan kunjungan dan kegiatan di Surakarta.

Para peserta pun memberikan testimoni maupun kesan-pesan selama belajar bahasa dan budaya Indonesia melalui program Indo-Austay itu. Russel Odgen yang juga merupakan direktur dari program tersebut mengatakan bahwa dirinya senang dapat berada di Solo.

"Kami sangat senang karena kamu bisa bertemu di sini dan mengerti budaya, bahasa, dan juga mengerti beberapa kegiatan yang bisa kami alami," ungkap Russel.

Selain itu dia dan teman-temannya mengaku belajar tentang cuaca tropis, dengan bisa merasakan cuaca panas dan hujan.

Russel juga menyatakan akan selamanya menghargai persahabatan yang telah terjalin antara orang-orang Solo dan teman-temannya itu. Dia berharap, akan dapat bertemu lagi suatu hari nanti.

"Persahabatan baru antara orang Australia yang datang di sini dan semua orang-orang Bayat, adalah hal yang penting," katanya.

Susan yang tergabung dalam kelompok Russel juga menyampaikan betapa kagumnya dia dengan interaksi yang terjadi di Solo.

"Keramahan hati dan keramahan semua orang yang kami temui di UMS, Bayat, dan Solo. Interaksi bagus antara guru dan kami, dalam (menggunakan) bahasa Indonesia dan Inggris untuk saya," kata Susan yang biasa dipanggil Susy.

Saat mengikuti program Indo-Austay, Susy diberikan kesempatan untuk melihat pembuatan kerajinan tradisional secara langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun