"Hal yang dapat diambil dari diskusi ini adalah perspektif multidispilin, karena setelah ini akan ada conference yang topiknya macam-macam. Sehingga ini akan memberikan gambaran besar, terkait perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, sekaligus memantik peserta untuk konferensi berikutnya," ujar Huda.
Huda juga menyampaikan kembali pemaparan dari Prof., Bambang yang menyampaikan berbagai tantangan ekonomi. Paparannya tersebut spesifik tentang kekuataan dunia yang mengalami pergeseran tidak hanya ekonomi, tapi juga digital ekonomi karena kekuatan digital.
Kemudian dalam ISETH ke 9 UMS, Associate Deputy Vice-Chancellor for Research and Innovation, Federation University Australia, Prof., Syed Islam, lanjut Huda, menyampaikan sangat mendalam terkait renewable energy atau energi terbarukan.
"Pada akhir speech sangat bagus Prof Syed Islam mengungkapkan bahwa, okey kita masih yang belum tau jadi perlu menutup gap education kalau nanti ada permintaan renewable energy yang besar kita bisa memenuhinya," kata Dosen FEB UMS itu.
Huda mengungkapkan, ini menjadi reminder atau pengingat bagi peserta, bahwa perspektif multidisiplin akan membuka wawasan peserta. (Fika/Humas)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H