"Kasus-kasus ini menunjukkan betapa rapuhnya kondisi psikologis anak-anak bangsa," tutur Guru Besar UMS ke-46 itu.
Dia menyampaikan, ciri-ciri apabila keluarga berfungsi, akan terwujud kesejahteraan keluarga. Sedangkan keluarga tidak berfungsi, akan mengalami problem psikologis atau kesehatan mental.
Dalam mencapai hal tersebut, dapat dengan mengintegrasikan nilai-nilai. Nilai-nilai yang ditransmisikan oleh keluarga adalah nilai religius dengan menjadikan agama sebagai panduan perilaku, nilai rukun, nilai jujur, dan hormat.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Bambang Setiaji, M.Si menanggapi terkait isu yang terjadi di tengah masyarakat.
"Saya setuju dengan analisis Prof Sabar maupun Prof Lestari mengenai bunuh diri ini terutama di kalangan generasi muda. Yang paling berpengaruh saya kira adalah religiusitas," tutur Bambang Setiaji.
Menurutnya, anak-anak sangat rawan jika keagamaan ini kurang. Jarang agama ini dilihat sebagai suatu potensi untuk meningkatkan daya tahan anak-anak menghadapi kesulitan-kesulitan. Jika tidak tahan, bunuh dirinya akan naik. (Maysali/Humas)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H