ums.ac.id, SURAKARTA -- Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menambah 3 Guru Besar, yang akan dikukuhkan pada Senin, (27/11) nanti di Auditorium Moh Djazman, Kampus I UMS.
Hal ini disampaikan oleh Prof., Anam Sutopo., selaku Sekretaris Rektor UMS pada acara Jumpa Pers, Sabtu, (25/11), persiapan Sidang Terbuka Senat UMS dengan agenda Pengukuhan 3 Guru Besar: Prof., Dr., Sabar Narimo, M.Pd., sebagai Guru Besar Ilmu Strategi Pembelajaran, Prof., Ir., Dr., Waluyo Adi Siswanto sebagai guru besar bidang Ilmu Teknik Mesin, dan Prof., Dr., Sri Lestari, M.Si., sebagai Guru Besar bidang Psikologi Umum.
Dalam kesempatan itu, Prof., Anam Sutopo., mengungkapkan dengan bertambahnya tiga guru besar dapat memperkuat posisi UMS sebagai perguruan tinggi ternama yang memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
"Ini merupakan salah satu akselerasi yang dilakukan oleh Pak Rektor, Prof., Dr., Sofyan Anif, M.Si., dalam mewujudkan UMS menjadi World Class University," tegas Sekretaris Rektor UMS itu.
Guru Besar ke-44 UMS, Prof., Dr., Sabar Narimo, M.Pd., menyampaikan bahwa kondisi di sekolah saat ini mengalami berbagai persoalan. Terutama dalam menyikapi krisis moral pada anak didik. Maka dalam Hasthalaku, konsep budaya jawa yang mencakup nilai-nilai etika dan perilaku itu yang dijunjung tinggi.
"Nilai tersebut seperti gotong royong, guyub rukun, grapyak semanak, lembah manah, ewuh pekewuh, pangerten, andhap ashor, tepo seliro. Melalui integrasi nilai Hasthalaku, pendidikan dapat menjadi lebih relevan, efektif, dan bermakna bagi siswa, membantu mereka tidak hanya dalam pencapaian akademis tetapi juga dalam pengembangan pribadi dan sosial," ungkapnya.
Guru Besar bidang Ilmu Teknik Mesin, Prof., Ir., Dr., Waluyo Adi Siswanto, menyampaikan secara singkat isi orasi ilmiah yang akan disampaikan pada Pengukuhan Guru Besar nanti.
"Dalam Ilmu Teknik Mesin itu luas, saya fokus pada komputasi mekanika. Tujuan dari pemaparan nanti akan lebih ke simulasi dan optimasi. Mengingat kita sedang berada di akhir revolusi 4.0 dan mulai masuk ke Civil Society 5.0 dengan ditandai penggunaan teknologi yang semakin canggih dan digitalisasi," papar Guru Besar ke-45 UMS itu.
Kemudian, dalam kesempatan yang sama Guru Besar ke-46 UMS, Prof., Dr., Sri Lestari, M.Si., mengungkapkan dalam pidatonya nanti akan membahas keberfungsian dari keluarga. Melihat kondisi keluarga sekarang yang belum mengoptimalkan keberfungsian keluarga sehingga banyak kasus yang muncul, seperti perundungan, kekerasan, depresi, bunuh diri, dan lain sebagainya.
"Saya mengajak keluarga-keluarga untuk menguatkan kembali fungsi keluarga, agar anak dapat tumbuh dengan optimal, dan anak menjalani hari dengan bahagia. Dengan demikian, akan menciptakan generasi sejahtera dan empatik. Sehingga keluarga tidak hanya berfungsi untuk menyiapkan makan pagi, tetapi mendidik generasi," pungkasnya. (Fika/Humas)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H