Mohon tunggu...
Berita UMS
Berita UMS Mohon Tunggu... Penulis - Dikelola oleh Bidang Humas Universitas Muhammadiyah Surakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

UMS Unggul Mencerahkan Semesta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Juara 2 Duta Genre Boyolali, Mahasiswa Keperawatan UMS Ajak Pahami Isu Stunting

21 November 2023   05:25 Diperbarui: 21 November 2023   05:36 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ums.ac.id, SOLO - Mahasiswa Prodi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menorehkan prestasinya dengan meraih Juara 2 pada Duta Genre Boyolali. Pemilihan Duta Generasi Berencana (GenRe) merupakan event yang diusung oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Zidan Alfarizi, mahasiswa berprestasi itu menyampaikan bahwa Duta Genre memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mensosialisasikan mengenai Triad KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja).

"Duta Genre itu di bawah naungan BKKBN sendiri, fokusnya untuk mensosialisasikan kepada remaja-remaja yang ada di kabupaten Boyolali khususnya, dan Duta Genre ini merupakan platform yang untuk mencegah terjadinya pernikahan dini, seksual, HIV dan Napza," jelas Zidan, Senin (20/11).

Duta Genre ini sendiri dapat diikuti oleh remaja dari kalangan umur 17-22 tahun, baik putra maupun putri. Duta Genre ini, menurut Zidan, akan menjadi panutan untuk remaja di daerah.

"Lebih fokus ke mensosialisasikan dan menjadi role model kepada remaja khususnya di kabupaten sendiri untuk itu tadi, mencegah terjadinya Triad KRR," ungkapnya.

Untuk menjadi seorang Duta Genre, peserta harus melewati beberapa tahapan tes. Tahapan pertama adalah tes tertulis dan wawancara, kemudian diambil 20 besar dengan finalis 10 putra 10 putri. Dari 20 peserta yang lolos seleksi itu kemudian mengikuti karantina selama empat hari.

"Kita sosialisasi kepada remaja yang ada di SMPN 1 Boyolali, memberikan penyuluhan dan sosialisasi Terus pembekalan untuk kemudian final," kata Zidan menjelaskan kegiatannya saat mengikuti karantina.

Setelah karantina selesai, peserta kemudian menyampaikan orasi ilmiahnya yaitu pada saat final, 5 November lalu. Zidan sendiri membawakan isu stunting.

"Karena isu yang sekarang dan sangat harus dicegah dan harus dibahas, apa itu stunting? Dan bagaimana pencegahannya," tanya Mahasiswa Keperawatan UMS itu.

Dia juga membuat taman remaja stunting, yang ditujukan untuk sosialisasi hal preventif terjadinya stunting. Zidan sendiri ingin menyuarakan sesuatu kepada remaja-remaja di daerahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun