Mohon tunggu...
Berita UMS
Berita UMS Mohon Tunggu... Penulis - Dikelola oleh Bidang Humas Universitas Muhammadiyah Surakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

UMS Unggul Mencerahkan Semesta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kombespol Purwadi Wahyu Anggoro Resmi Menyandang Gelar Doktor di UMS

17 Juli 2023   15:45 Diperbarui: 17 Juli 2023   16:04 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ums.ac.id, SOLO - Komisaris Besar Polisi (Kombespol) Purwadi Wahyu Anggoro resmi menyandang gelar doktor setelah menyelesaikan sidang terbuka dan dinyatakan lulus dari Program Doktor Ilmu Hukum (PDIH) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Senin (17/7) di Ruang Seminar Sekolah Pascasarjana UMS.

Disertasinya yang berjudul "Hukum Dan Kekerasan Massa: Penanggulangan Kekerasan Massa Berbasis Transendental Di Kepolisian" berhasil mengantarkannya pada kelulusannya saat sidang terbuka. Kombespol Purwadi Wahyu Anggoro lulus dengan IPK 3,82 dan menjadi doktor ke-65 dari PDIH UMS.

Dalam sidang terbukanya, Purwadi dipromotori oleh Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati, Kopromotor Prof., Dr., Absori, M.Hum dan Prof., Dr., Kelik Wardiono, M.H. Ujian disertasinya tersebut juga diuji oleh Irjenpol Prof. Dr. Chryshnanda Dwilaksana, M.Si.

Penelitiannya yang menelisik lebih tentang nilai-nilai transendental yang dilakukan oleh polisi, membuatnya dijuluki sebagai "Polisi Transendental" oleh Rektor UMS Prof., Dr., Sofyan Anif, M.Si.

Hasil disertasinya menunjukkan konsep penanggulangan transendental dengan The Soft Hand of Society yang dilakukan oleh polisi, yaitu sinergi antara Asmaul Husna dan Accelerate Culture Transformation, yaitu:(1) matching, yaitu identitas sama;(2) mirroring, yaitu mengingat Allah dengan ayat suci Al Quran; (3) facing, yaitu berhadapan dengan wajah tersenyum; dan (4) leading, yaitu membimbing massa agar tidak mudah terprovokasi dan terbawa emosi, serta memberi pengertian dan teladan yang baik dengan selalu berbuat baik, karena tindakan kekerasan adalah dosa dan dilarang oleh Allah SWT.

Khudzaifah Dimyati selaku promotor dari disertasinya berpesan kepada doktor baru agar karyanya bisa menjadi kerangka dalam memberikan kebijakan sehingga sistem yang dibangun oleh kepolisian.

"Disertasi menjadi bagian dari hulu yang nanti akan menjadi sebuah produk yang kemudian akan bisa dihilirasi. Ini saya kira menjadi bagian yang sangat penting," terang Prof Dimyati, berharap sistem kepolisian yang dibangun akan menjadi lebih baik.

Khudzaifah Dimyati juga berpesan kepada Purwadi ketika dalam membuat keputusan harus berdasarkan pengamatan.

"Tapi boleh saya usulkan, ketika anda membuat keputusan lebih baik hasil keputusan berbasis pada riset, karena ini penting, bukan hanya logika. Yang kemudian dikembangkan untuk membuat sebuah keputusan," sarannya kepada Kepala Bidang Hukum (Kabidkum) di Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) itu.

Seusai menyelesaikan sidang terbukanya, Kabidkum Polda Kalsel tersebut menerangkan salah satu tujuan dari risetnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun